JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Mengenal Singkat Sosok RA Kartini, ” Habis Gelap Terbitlah Terang”

by Redaksi JNEWS
21 April 2022
RA Kartini

Dok, Wikipedia

Share on FacebookShare on Twitter

 

Sesaat lagi bangsa Indonesia bakal memperingati hari Kartini yang jatuh setiap 21 April di tiap tahunnya. Mengulik sedikit ke belakang, wanita jawa bernama Radeng Ajeng (RA) Kartini sendiri menjadi salah satu sosok penting dalam perjuangan Tanah Air, khususnya dalam kesetaraan gender.

RA Kartini dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional dengan perjuangan panjang dan berat dalam membebaskan kaumnya dari kebodohan. Berkat intelektualnya, Kartini berhasil memperjuangan emansipasi kaum hawa di Indonesia yang sampai saat ini sangat terasa dampaknya.

Mengutip situs Kemdikbud, RA Kartini berasal dari keluarga bangsawan, dengan berstatus sosial yang lebih tinggi, dirinya mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang saat ini kebakan memang hanya didominai kaum priyayi.

BACA JUGA : Ibu Wida, Salah Satu Cerminan Kartini Di Masa Pandemi

Namun demikian, hal tersebut tak memuatnya jumawa, bahkan Kartini berkeinginan kuat untuk memajukan para wanita pribumi.

Tanda tangan RA Kartini
Dok. Wikipedia

 

Waktu kecil Kartini sendiri dihabiskan bersekolah di Europese Lagere School alias ELS, usai lulus dia tidak diizinkan untuk melanjutkan studi.

Hal tersebut lantaran ketika itu wanita hanya boleh bersekolah hingga usia 12 tahun. Setelah mencapai usia tersebut, mereka harus dipingit dan menunggu waktu untuk dinikahkan.

Selama masa itu lah dia mulai bergrilia Beliau mengumpulkan berbagai buku, surat kabar, juga majalah kebudayaan Eropa yang berbahasa Belanda. Beberapa di antaranya buku karya Louis Coperus, Van Eeden, Augusta de Witt, hingga Multatuli.

Tak terasa bacaan-bacaannya membuka pikiran Kartini dan menjai cikal baginya untuk memajukan kaum wanita di Indonesia. Kartini ingin para wanita memiliki ilmu pengetahuan luas dan pikiran maju layaknya wanita Eropa.

Gampangnya, Kartini ini kaum wanita pribumi memiliki derajat dan naik kelas dalam hal status sosial agat tak selalu dipandang sebelah mata. Harus ada kesetaraan dengan kaum adam dari segi intelektual.

BACA JUGA : Catat, Syarat, Kota Tujuan, dan Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub

Bak gayung bersambut, ketika menikahi Bupati Rembang, K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada 12 November 1903, cita-cita tulus Kartini dalam memperjuangkan kestaraan gender di Indonesia mendapat support dari suami.

Sayangnya, takdir berkata lain. Pada 13 September 1904, Kartini melahirkan seorang anak yang bernama Soesalit Djojohadhiningrat, usah beberapa hari kemudian, beliau menghembuskan napas terakhirnya pada usia yang sangat muda, yakni 25 tahun.

RA Kartini
Dok. Wikipedia

Singkat cerita, surat-surat RA Kartini dibukukan oleh Mr. J.H Abendanon yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia. Buku tersebut bertajuk Door Duisternis tot Licht atau Dari Kegelapan Menuju Cahaya.

Namun, buku tersebut tak langsung bisa diterima, karena kaum pribumi saat itu tak dapat mengerti karena tak mahir berbahasa Belanda. Barulah pada 1922 buku tersebut akhir berhasil diterjemakah dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Usai sekian tahun, teparnya di 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan instruksi Keppres RI No. 108 Tahun 1964 yang memuat penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Sekaligus menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini yang bertepatan dengan tanggal lahirnya pada 21 April 1879.

 

Tags: Hari KartiniKartiniPahlawan NasionalRA KartiniWanita Pribumi
Share188Tweet117
Next Post

Brand Kekinian Asli Indonesia Ini Buka Gerai Baru di Mal Sarinah

TERKINI

Rekomendasi Tempat Wisata di Gunungsitoli

Rekomendasi Tempat Wisata di Gunungsitoli yang Wajib Dikunjungi Wisatawan

20 May 2025
Ide Jualan Makanan Pedas yang Laris

10 Ide Jualan Makanan Pedas yang Laris dan Disukai Banyak Orang

20 May 2025
Munas Asperindo XI

Menkomdigi Akan Disambut 100 Kurir Saat Pembukaan Munas XI Asperindo

20 May 2025
Susana perayaan Paskah di Rumah Kavel, Bekasi.

Merayakan Paskah 2025 Bersama Opa dan Oma di Rumah Kavel

20 May 2025
Mengenal Fenomena Manusia Tikus di Tiongkok

Mengenal Fenomena Manusia Tikus: Protes Sunyi Gen Z di Tiongkok

20 May 2025
Ibadah Haji, Ini Tip Menjaga Kesehatan

Tip Menjaga Kesehatan Selama Menjalankan Ibadah Haji di Cuaca Ekstrem

19 May 2025

POPULER

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal