Stasiun Matraman resmi beroperasi. Dalam lawatannya, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki berpendapat bahwa area transportasi publik, seperti stasiun kereta harus bisa ramah bagi pelaku usaha, termasuk UMKM.
Maksud ramah UMKM di sini adalah seluruh infrastruktur publik, seperti bandara, stasiun, terminal, rest area jalan tol, dan sebagainya, wajib menyediakan lahan atau tempat sedikitnya 30 persen bagi pelaku UMKM.
“Misalnya, kedai kopi. Sebaiknya jangan lagi ada kafe dari brand usaha besar atau bahkan asing. Karena, cita rasa kedai kopi lokal juga tak kalah kualitasnya,” kata MenkopUKM Teten Masduki dikutip dari siaran resminya.
Baca Juga: Resmi Beroperasi, KAI Fungsikan Stasiun Matraman untuk Mengurai Kepadatan di Stasiun Manggarai
Di hadapan tamu undangan yang hadir, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Yenny Wahid, dan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, MenkopUKM Teten menilai dan menjami bahwa saat ini produk UMKM memiliki kualitas dan daya saing yang tidak kalah dengan brand-brand besar. Dirinya juga menegaskan bahwa brand-brand lokal milik UMKM sudah menjadi magnet traffic dengan terbukti mampu menyedot banyak pengunjung.
MenkopUKM Teten pun mencontohkan M-Bloc Space yang berada di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, hingga pusat perbelanjaan legendaris Sarinah, yang mampu eksis dengan menampilkan aneka produk brand lokal dari UMKM.
“Saya yakin produk UMKM bisa bersaing asal diberi kesempatan yang luas. Baik dari sisi pembiayaan, hingga ruang usaha,” kata MenKopUKM.
Baca Juga: Jurus Bagi UMKM Biar Tembus Pasar Ekspor
Mengamini pernyataan MenKopUKM, Menhub Budi Karya turut menyampaikan pesan khusus kepada jajaran direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memfasilitasi pelaku UMKM dengan memberikan ruang usaha di setiap stasiun.
“Kita harus mendukung memberikan ruang dan kesempatan bagi UMKM. Kita harus cari UMKM terbaik, untuk bisa menempati ruang usaha di setiap stasiun,” kata Menhub.
Selain untuk UMKM, Menhub juga mengingatkan untuk memberikan layanan terbaik bagi kalangan masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas). “Ini juga harus terus kita tingkatkan. Sehingga, excellence services mampu mengakomodasi seluruh kalangan,” kata Budi Karya.
Dalam kesempatan yang sama, Yenny Wahid mengingatkan bahwa kualitas pelayanan moda transportasi seperti kereta api, merupakan etalase Indonesia untuk dunia. “Di banyak negara maju, para turis selalu memanfaatkan moda kereta api untuk melakukan travelling,” kata Yenny.
Oleh karena itu, Yenny meminta jajaran PT KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya. “Kualitas layanan kita tidak kalah dibanding negara maju di dunia. Yang harus selalu diperhatikan adalah soal ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan,” kata Yenny.
Baca Juga: Ciptakan Local Champion, Pemerintah Pusat Minta Pemda Dorong UKM Unggulan