JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Penangkaran Rusa Bawean: Upaya Pelestarian Satwa Langka Khas Indonesia

by Penulis Konten
10 April 2025
Penangkaran Rusa Bawean: Pelestarian Satwa Langka
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Penangkaran Rusa Bawean jadi salah satu bukti nyata bahwa pelestarian satwa bisa dimulai dari kepedulian warga lokal. Tempat ini bukan sekadar ruang konservasi, tapi juga simbol harapan buat satwa endemik yang keberadaannya makin langka.

Pulau Bawean sendiri letaknya di utara Gresik, Jawa Timur. Suasananya masih alami, jauh dari hiruk pikuk kota besar. Cocok banget buat jadi habitat alami satwa seperti rusa Bawean. Tapi karena berbagai faktor, populasi mereka terus menyusut. Di sinilah pentingnya peran penangkaran—tempat yang pelan-pelan membantu mereka tetap bertahan.

Di balik usaha sederhana ini, ada semangat besar untuk menjaga agar rusa khas Pulau Bawean tersebut tidak punah. Banyak orang belum tahu kalau rusa Bawean hanya bisa ditemukan di satu tempat di dunia—ya di pulau kecil ini.

Sejarah Lokasi Penangkaran Rusa Bawean

Penangkaran Rusa Bawean di Desa Pudakit Timur, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, bermula dari kepedulian seorang warga bernama Sudirman. Sekitar tahun 2000, ia menemukan seekor rusa Bawean yang terluka dan masuk ke wilayah permukiman, diduga akibat dikejar anjing pemburu.

Melihat kondisi itu, Sudirman memutuskan untuk membeli rusa tersebut dari pemburu dan merawatnya. Dari situlah gagasan penangkaran muncul—sebuah langkah kecil yang kemudian berkembang menjadi salah satu upaya nyata pelestarian spesies endemik Bawean.

Awalnya, lokasi penangkaran hanyalah kebun mangga milik pribadi. Namun, seiring waktu, lahan seluas sekitar 5.600 meter persegi itu disulap menjadi kawasan konservasi yang cukup lengkap. Di dalamnya terdapat tempat makan dan minum, kandang isolasi khusus rusa yang sedang melahirkan, serta shelter untuk tempat tidur atau berteduh.

Fasilitas tersebut dibangun secara bertahap, sebagian besar berkat inisiatif dan dana pribadi Sudirman. Tujuan utamanya sangat mulia, yakni menjaga populasi rusa Bawean agar tidak punah.

Baca juga: Mengenal Satwa Liar Indonesia yang Dilindungi yang Menjadi Keajaiban Keanekaragaman Hayati

Berkenalan dengan Rusa Bawean

Penangkaran Rusa Bawean: Pelestarian Satwa Langka
Sumber: SIDITA Jatim

Rusa yang ditangkarkan di tempat ini merupakan jenis Axis kuhlii, spesies endemik yang hampir punah dan pernah menjadi maskot Asian Games 2018. Dikutip dari website Si-Jeli Petrokimia Gresik, rusa Bawean berukuran lebih kecil dibanding kebanyakan rusa lain. Tingginya hanya sekitar 60 sampai 70 cm, dengan panjang badan sekitar 105 sampai 115 cm. Beberapa sumber menyebutkan bahwa usia maksimal rusa ini dapat mencapai 15 hingga 18 tahun, baik di alam liar maupun dalam penangkaran.

Rusa betina biasanya memiliki berat antara 15 sampai 25 kg. Sedangkan, yang jantan sekitar 19 sampai 30 kg. Salah satu ciri khas rusa ini ada di bagian ekor. Panjangnya sekitar 20 cm, warnanya cokelat tapi bagian dalamnya berwarna putih.

Bulu tubuh rusa Bawean umumnya cokelat kemerahan, mirip rusa lain. Tapi bagian leher dan area sekitar mata warnanya putih terang. Yang jantan punya tanduk yang mulai tumbuh sejak umur 8 bulan. Uniknya, tanduk ini akan tumbuh bercabang tiga saat mereka berusia sekitar 30 bulan. Tanduk rusa Bawean ini bisa patah dan copot terlebih dulu, baru kemudian tumbuh yang baru dan tetap saat usianya menginjak 7 tahun. Persis seperti gigi susu pada manusia.

Secara kebiasaan, rusa Bawean termasuk hewan malam alias nokturnal. Mereka suka tinggal di semak-semak yang ada di hutan sekunder. Biasanya di dataran yang tingginya bisa sampai 500 meter di atas permukaan laut.

Soal reproduksi, rusa akan hamil sekitar 225 sampai 230 hari. Sekali melahirkan, biasanya cuma satu anak. Waktu kelahirannya banyak terjadi antara bulan Februari sampai Juni.

Status rusa Bawean sekarang cukup mengkhawatirkan. Di alam liar, jumlah rusa Bawean diperkirakan tak sampai 250 ekor dewasa. IUCN Red List sudah memasukkan mereka ke kategori Critically Endangered atau sangat terancam punah. Mereka juga masuk daftar Appendix I di CITES, yang artinya perlindungannya sangat ketat.

Berwisata ke Penangkaran Rusa Bawean

Penangkaran Rusa Bawean terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari. Ada beberapa aktivitas menarik yang bisa dilakukan oleh pengunjung yang berwisata ke tempat ini.

Penangkaran Rusa Bawean: Pelestarian Satwa Langka

1. Mengamati Aktivitas Rusa

Salah satu hal paling menarik di penangkaran ini adalah melihat langsung bagaimana rusa Bawean beraktivitas. Pengunjung bisa menyaksikan rusa-rusa itu makan, berjalan santai, atau sekadar berbaring di bawah pohon. Kadang ada yang terlihat saling berkejaran atau mendekati pagar untuk melihat pengunjung.

Semuanya terjadi di area semi-liar yang dibuat mirip habitat asli mereka. Saat ini, ada sekitar 30-an ekor rusa yang hidup dan dirawat di sana. Aktivitas mereka cukup aktif di pagi dan sore hari, jadi waktu terbaik berkunjung ya sekitar jam-jam itu.

2. Memberi Makan Rusa

Kalau mau pengalaman yang lebih dekat, pengunjung juga diperbolehkan memberi makan langsung ke rusa. Biasanya pakan yang boleh diberikan sudah disiapkan oleh pengelola, jadi bukan sembarang makanan. Kalau berkunjung bersama anak-anak, momen ini bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan. Selain menyenangkan, juga bisa membuat mereka lebih peduli pada satwa langka ini.

3. Wisata Edukasi

Penangkaran ini bukan cuma tempat lihat-lihat rusa, tapi juga punya sisi edukatif yang menarik. Pengunjung bisa belajar soal bagaimana cara merawat rusa Bawean, mulai dari pola makannya sampai proses berkembang biaknya.

Panduan Wisata ke Penangkaran Rusa Bawean

Untuk mengunjungi Penangkaran Rusa Bawean di Desa Pudakit Timur, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti.

1. Transportasi

Perjalanan ke Pulau Bawean bisa dimulai dari Pelabuhan Gresik. Pengunjung dapat menaiki kapal cepat dengan biaya sekitar Rp80.000 hingga Rp200.000 per orang untuk sekali jalan. Waktu tempuh perjalanan laut ini berkisar antara 3 hingga 4 jam. ​

Setibanya di Pulau Bawean, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan ke Desa Pudakit Timur menggunakan kendaraan bermotor seperti ojek atau menyewa mobil. Perjalanan darat ini akan membawa pengunjung melewati jalanan perbukitan dengan pemandangan alam yang asri.​

2. Waktu Kunjungan

Penangkaran Rusa Bawean terbuka untuk umum setiap hari. Namun, tidak terdapat informasi resmi mengenai jam operasionalnya. Disarankan untuk berkunjung pada siang hari sebelum matahari terbenam, mengingat akses jalan menuju lokasi yang minim penerangan saat malam. ​

3. Biaya Masuk

Pengunjung dapat masuk ke kawasan penangkaran secara gratis. Namun, disarankan untuk menyiapkan dana tambahan untuk keperluan pribadi selama perjalanan. ​

4. Fasilitas di Penangkaran

Di area penangkaran, tersedia bangku dan gazebo yang dapat digunakan pengunjung untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan sekitar. ​

Baca juga: Taman Nasional Alas Purwo: Sejarah, Keanekaragaman Hayati, dan Panduan Wisatanya

Penangkaran Rusa Bawean adalah harapan agar keberadaan rusa endemik ini tetap lestari. Di tengah ancaman kepunahan, keberadaan penangkaran ini jadi langkah nyata yang patut dihargai.

Upaya pelestarian seperti ini butuh dukungan banyak pihak, bukan hanya dari pengelola, tapi juga dari kita semua sebagai pengunjung maupun warga. Menjaga alam dan isinya bukan tugas segelintir orang saja. Semakin banyak yang peduli, semakin besar peluang rusa Bawean untuk terus hidup dan berkembang di tanah kelahirannya sendiri.

Tags: GresikJawa Timutpenangkaran satwa langkaPulau Baweanrusa Baweansatwa langka
Share250Tweet156
Next Post
Wisata Alam Kalimantan Selatan yang Indah

Wisata Alam Kalimantan Selatan: Dari Pegunungan Meratus hingga Pantai Cantik

TERKINI

jne palembang

Smart Point HUB Barat: Kiat JNE Percepat Distribusi Paket di Palembang

5 June 2025
Tradisi Idul Adha Unik Berbagai Daerah Indonesia

Tradisi Unik Iduladha di Berbagai Daerah Indonesia

5 June 2025
Daging Kurban: Tip Menyimpan dan Mengolah

Tip Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban agar Awet dan Higienis

5 June 2025
kemkomdigi fasilitasi pengembang game lokal ikut memanfaatkan pasar game yang potensi ekonominya tinggi

Pasar Industri Game Besar, Kemkomdigi Ingin Fasilitasi Pengembang Game Lokal

5 June 2025
Kepala Regional JNE Jawa Barat

Sebastian: Dari JNE Cabang Bogor ke Region Jawa Barat

4 June 2025
Taman Nasional Yellowstone: Rumah Beruang Grizzly

Taman Nasional Yellowstone: Surga Geotermal dan Rumah bagi Beruang Grizzly

4 June 2025

POPULER

Tempat Wisata di Payakumbuh yang Bisa Dikunjungi

Wisata ke Payakumbuh? Ini Destinasi Paling Seru yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
29 May 2025

Lazy Girl Jobs: Contoh Pekerjaannya dan Kenapa?

Lazy Girl Jobs: Apa Saja Contoh Pekerjaannya dan Kenapa Ramai Dibahas?

by Penulis Konten
27 May 2025

Egg Freezing: Proses, Manfaat, dan Pertimbangannya

Mengenal Egg Freezing: Proses, Manfaat, dan Pertimbangannya

by Penulis Konten
24 May 2025

Ide Jualan Makanan Pedas yang Laris

10 Ide Jualan Makanan Pedas yang Laris dan Disukai Banyak Orang

by Penulis Konten
20 May 2025

Mengenal Sistem Hybrid di Dunia Otomotif

Mengenal Sistem Hybrid: Teknologi Ramah Lingkungan di Dunia Otomotif

by Penulis Konten
15 May 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal