JNE Cabang Utama Bandar Lampung terus bekerja keras di tengah persaingan yang semakin sengit. Berbagai terobosan dan kerjasama dengan para pelaku usaha UMKM dilakukan, termasuk mengembangkan potensi khas lokal dari sektor pertanian.
Provinsi Lampung merupakan provinsi paling timur Pulau Sumatera yang berjuluk Sai Bumi Rawa Jurai. Provinsi ini memiliki dua kota yang terus menggeliat 24 jam yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro karena merupakan kota transit atau persinggahan.
Aktifitas orang terus berjalan, apakah itu mau menyeberang ke Pulau Jawa atau sebaliknya dari pulau Jawa mau ke Pulau Sumatera. Oleh karena itu, di kota-kota tersebut perputaran roda perekonomiannya cukup tinggi.
Melihat potensi yang sangat besar dan opportunity untuk mengembangkan jaringan lebih luas lagi, dua dekade silam, tepatnya Januari 2000, JNE Bandar Lampung didirikan. Meski demikian, keberadaannya tidak langsung besar dengan karyawan banyak, akan tetapi terlebih dahulu merangkak dari bawah.
Baca Juga: Kedatangannya Selalu Dinanti oleh Mahasiswa
“Saat itu, kami menyewa rumah sederhana di kawasan Jalan Wolter Monginsidi plus 1 unit armada mobil. Untuk pembukuan dan lain sebagainya menggunakan 1 unit mesin tik dan 1 unit komputer. Semua kegiatan operasional di-handle oleh 5 orang karyawan,” ujar Pimpinan Kepala Cabang Utama JNE Bandar Lampung, Ahmad Junaidi, kepada JNEWS, Selasa (6/10/2020).
Baca Juga: Yes!! Ongkir JNE di Sumatera Selatan Makin Hemat
Tingkatkan Kapabilitas Seiring Bertambahnya Kapasitas
Seiring berjalannya waktu dan geliat perekonomian yang terus tumbuh sehingga berimbas pada peningkatan shipment kiriman baik inbound maupun outbound, maka SDM pun semakin bertambah dan kini sudah berjumlah 283 karyawan. Selain itu juga, ditopang puluhan armada operasional serta gedung kantor yang memadai di Jalan Imam Bonjol 351, Langkapura Baru, Bandar Lampung.
Insfrastruktur lainnya untuk proses operasional, yakni warehouse inbound yang beralamat di Jalan Alimuddin Umar dan warehouse untuk JTR yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 37 Lampung.
“Saat ini kami sudah memiliki jaringan yang tersebar di 13 kabupaten dan 1 kotamadya dengan 18 kantor cabang pembantu dan didukung 357 gerai konter penjualan (agen) yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung,” terang Junaidi.
Baca Juga: JNE Distribusikan Bantuan IKA UNDIP untuk Baksos Dies Natalis ke-63 UNDIP
Berkat kerja keras dan beragam inovasi yang dilakukan, membuat shipment inbound maupun outbound terus meningkat dari waktu ke waktu. “Untuk paket-paket yang dikirim masyarakat Lampung masih didominasi fashion, barang elektronik dan makanan”, ungkap Junaidi.
“Di Lampung sendiri mempunyai produk lokal andalan yang banyak digemari masyarakat luas diantaranya Kopi Lampung, keripik pisang dan pempek,” ujar Pimpinan Cabang Utama JNE Lampung yang mengawali kariernya sebagai kurir ini.
Baca Juga: Mudahkan Bisnis UMKM, Instagram Rilis Fitur Shopping
Terus Mencari Peluang
Dalam upaya meningkatkan kiriman, JNE Bandar Lampung juga terus menggali potensi yang ada dan belum tergarap dengan maksimal. Selain menggandeng para pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung maupun kota kabupaten, kerjasama juga dijalin dengan para petani dan nelayan.
Junaidi mengatakan bahwa tujuan kerjasama dengan petani dan nelayan agar hasil panen dan melaut dapat dipasarkan secara luas ke luar daerah. “Para petani tersebut, seperti petani yang mengembangkan bibit tanaman maupun buah kopi. Begitu juga dengan para nelayan dengan hasil lautnya”, tuturnya.
Baca Juga: Kisah di Balik Seragam Batik JNE
Tentu saja, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekitar 7 bulan, berdampak terhadap bisnis para UMKM yang produksinya sempat menurun karena minimnya permintaan.
“Alhamdulillah, perlahan pelaku UMKM, terutama yang bergerak di bidang makanan sudah kembali menggeliat. JNE Bandar Lampung terus berinovasi guna memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan,” jelas pria yang memiliki hobi di bidang otomotif ini.
Baca Juga: Aman Saat Pandemi, Dagangan UMKM Banyak Beralih ke Pembayaran Nirsentuh
Sementara itu terkait target di 2020, tim JNE Bandar Lampung optimis bisa memenuhinya. Hal itu berdasarkan data pencapaian 5 bulan terakhir yang cukup menggembirakan. Tidak dipungkuri bahwa persaingan bisnis jasa pengiriman dan logistik di Lampung semakin ketat, namun dengan kerja keras dan tim yang solid, JNE Bandar Lampung optimis bisa terus menjadi market leader di provinsi yang terkenal dengan icon hewan gajah tersebut. *
Baca Juga: Banting Setir Wariskan Budaya Kuliner, Jimmy Otodidak Rintis UKM Pempek