Perbanyak Amal Ibadah dan Kebaikan di Bulan Muharam

Pengajian JNE menyambut Bulan Muharam

Ustadz Kembar Doni-Dion saat memberikan tausiyah dalam pengajian.

Bertepatan dengan menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriyah, JNE menggelar pengajian dua bulanan dengan menghadirkan Ustadz Kembar (DoniDion), yang mengajak para karyawan JNE untuk memperbanyak dan meningkatkan amal ibadah karena nilai pahalanya akan dibalas Allah berkali lipat di bulan Muharam.

Ratusan Ksatria dan Srikandi dari berbagai kantor cabang JNE di seluruh Indonesia, dengan penuh antusias mengikuti jalannya pengajian melalui aplikasi Zoom yang digelar dari ballroom lantai 7, JNE Tomang 11, Jakarta Barat, Rabu (27/7/2022).

Sebelum tausiyah dimulai, acara dimeriahkan oleh lantunan tembang-tembang religi dan santunan anak yatim dari Yayasan Yatim Al Ihsan, Pondok Pinang, Jakarta Timur. Santunan langsung diberikan oleh Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto.

Dalam ceramahnya, Ustadz Doni-Dion menjelaskan, bahwa bulan Muharam merupakan salah satu bulan dari empat bulan yang oleh Allah SWT disebut dengan bulan haram, yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.

Dan kenapa 4 bulan tersebut disebut bulan haram, karena pada bulan tersebut sangat diharamkan untuk melakukan amalan yang diharamkan oleh Allah SWT, mengingat bila dilakukan dosanya akan berkali-kali lipat.

BACA JUGA : Begini Cara Berhemat di Jakarta dengan Gaji Pas-Pasan

“Jangan sekali-kali melakukan maksiat atau perbuatan dosa lainnya karena balasannya akan berkali-kali lipat. Sebaliknya bila berbuat kebaikan atau beribadah maka pahalanya juga akan berkali-kali lipat pula sehingga itulah kenapa bulan Muharam juga disebut sebagai bulan yang suci,” ujarnya.

Presdir JNE M. Feriadi Soeprapto memberikan santunan kepada anak yatim yang diundang dalam pengajian.

Kesucian bulan haram dituturkan Ustadz Doni-Dion, telah dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam hadist dinyatakan, pada bulan Zulkaidah menjadi bulan di mana Rasulullah SAW melaksanakan haji perpisahan atau haji wada. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada 12 bulan, darinya ada 4 bulan haram, tiga di antaranya adalah Zukaidah, Zulhijah dan Muharam. Sedangkan Rajab adalah bulan Mudhar yang terdapat di antara Jumadats Tsaniy dan Syakban.”

“Jangan karena di bulan Muharam dilarang untuk berbuat maksiat, terus di bulan lainnya diperbolehkan maksiat, itu yang salah kaprah. Justeru di bulan ini amal ibadah dan berbuat baik harus bertambah, karena ada yang namanya hijrah, yaitu merubah prilaku dari yang tidak baik menjadi baik,” ucapnya.

Hijrah juga bermakna meninggalkan perbuatan tercela. Bila hari ini kita lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini, maka itu artinya kita telah berhijrah. “Hijrah juga jangan hanya terfokus pada tampilan fisik, akan tetapi harus disertai tampilan hati, akhlak dan sikap. Selain itu hijrah juga memerlukan proses yang tidak mudah di mana harus dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Dihibur Kangen Band, Puncak Perayaan HUT JNE Ke-32 Berlangsung Meriah

“Saya takjub dengan JNE di mana santunan kepada anak yatim sudah menjadi tradisi yang terus dilakukan sejak JNE didirikan. Itu artinya JNE istiqamah atau konsisten untuk berhijrah, konsisten berbuat kebaikan dari waktu ke waktu dan semakin meningkat kebaikannya tersebut,” jelasnya.

Panitia pengajian berfoto dengan Ustadz Kembar Doni-Dion dan Presdir JNE M. Feriadi Soeprapto.

Agar istiqamah dalam berhijrah bisa digapai dengan melaksanakan berbagai amalan, di antaranya selalu berusaha melaksanakan shalat wajib tepat waktu, terus menuntut ilmu agama dan berusaha membaca kitab suci Al Quran setiap hari. Hal lainnya, selalu berusaha berbuat baik dengan rekan kerja maupun keluarga di rumah dan berbakti kepada orang tua bagi karyawan yang orang tuanya masih ada.

“Bagi karyawan JNE, seperti mereka yang bertugas sebagai kurir di lapangan, selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dalam menyampaikan paket kiriman amanah dari customer juga bagian dari hijrah, karena membuat orang lain bahagia saat paketnya telah diterima dengan baik,” pungkas Ustadz Kembar tersebut. *

Exit mobile version