Pesan “Ayah Ramli” yang Pensiun Setelah 2 Dekade Bekerja di JNE

Oleh : Deden Mulyana, HC-EIRD JNE

Ramli AB

23 September 2021, suasana di ruang kerja Human Capital (HC) lantai 2 Tomang 11 nampak sedikit berbeda, terasa sepi dari hari-hari biasanya. Hal ini bukan karena sebagian karyawan bekerja Work From Home (WFH), akan tetapi lebih karena hilangnya sosok yang selalu membuat suasana di HC terasa lebih ceria dengan humor-humornya.

Di hari sebelumnya 22 September 2021, di ruang kerja HC-EGD, duduk seorang pria yang telah mengabdikan dirinya dengan bekerja di JNE. Dia sedikit termenung ditemani segelas kopi hangat. Pria tersebut identik dengan sebutan “Ayah”. Sosoknya tentu sangat dikenal luas oleh banyak karyawan JNE, bahkan oleh karyawan JNE yang berada di luar Jakarta.

Wajar saja hari itu beliau tampak termenung, karena hari itu merupakan masa purnabakti nya bekerja di JNE, setelah 20 tahun lebih mengabdikan diri. Sungguh rasanya bukan sebuah hal yang mudah bagi seseorang untuk mengabdikan diri bekerja lebih dari 20 tahun disebuah perusahaan.

Dialah Ramli AB yang telah bekerja di JNE sejak tahun 1998. Setelah lebih 20 tahun mengabdikan diri dan bekerja di JNE, Ramli AB kini memasuki masa pensiun. Berdasarkan Peraturan Perusahaan, Ramli AB dinyatakan sudah memasuki usia pensiun.

Ramli AB (kedua dari kiri) mewakili JNE dalam acara Penyerahan donasi 100 mushaf Al-Quran dari JNE kepada H. Ibrahim selaku Ketua DKM Masjid Al-Muttaqien, Perum Talaga Bestari, Tangerang

Di hari-hari terakhirnya bekerja di JNE terbersit dalam dirinya rasa yang teramat berat karena akan berpisah dengan JNE. Bagi Ramli AB, JNE sudah dianggap seperti rumah keduanya dan bagian dari kehidupannya dan melekat dihatinya, karenanya sampai kapanpun Ramli AB akan selalu menganggap dirinya bagian dari keluarga JNE, meskipun beliau sudah tidak bekerja lagi di JNE.

Ramli AB atau yang akrab disapa “Ayah Ramli” selalu menuturkan kepada rekan-rekan di HC, bahwa dirinya sangat dekat dengan Bapak H. Soeprapto Soeparno (alm). Banyak kenangan dengan Bapak H. Soeprapto Soeparno yang selalu teringat dalam benaknya, terutama mengenai pesan-pesan beliau yang selalu menjadi amanahnya dalam bekerja di JNE.

Acara farewell pun menjadi acara khusus yang diselenggarakan oleh Divisi Human Capital (HC). Melalui live Zoom, HC Division menggelar acara perpisahannya. Kata-kata terima kasih dan semoga sukses diutarakan oleh rekan-rekan HC kepadanya.

Tak terkecuali dari rekan sejawat yang menjadi teman dekatnya dalam bekerja di JNE, yaitu Nuryanti. Nuryanti adalah wanita sederhana yang sepanjang hidupnya hanya bekerja di JNE. Baik Nuryanti ataupun Ramli AB keduanya merupakan saksi hidup bagaimana JNE tumbuh selama 3 dekade. Hingga sekarang JNE memiliki kantor pusat yang sangat mewah, bahkan sedang membangun projek besar Mega Hub.

Nuryanti adalah salah satu Karyawati terlama juga di JNE yang telah melewati berbagai tantangan dalam bekerja di JNE. Mulai dari perpindahan kantor Slipi ke Tomang 3, dan kemudian ke Tomang 11.

Bagi Nuryanti , Ayah Ramli adalah rekan seperjuangannya dan merupakan teman yang baik. “Bagi saya, Ayah Ramli adalah teman seperjuangan saya, meskipun dulu kami awal masuk di JNE berbeda departemen, Ayah Ramli di Operasional sedangkan saya di Accounting. Saya pasti akan merindukan beliau, karena Ayah Ramli teman yang baik.” Tuturnya dengan penuh haru.

Ucapan perpisahan dan doa lainnya juga disampaikan oleh Dwi Sariwati dari HC-LDD. Dwi Sariwati menganggap sosok Ayah Ramli sebagai penyejuk dengan tausiyah-tausiyahnya di Mushola HC selepas sholat Ashar.

“Saya memandang bahwa sosok Ayah (secara umum) itu adalah gambaran dari suatu sosok yang sangat penting. Ayah itu adalah sosok orangtua yang bisa diandalkan dan mampu memberikan nasehat-nasehat. Mungkin Pak Ramli mendapat panggilan “Ayah”, Tutur Dwi Sariwati dalam acara live zoom.

karena hal itu Saya pribadi sering bertemu dengan Ayah Ramli pada saat sholat di Musholla HC, terutama pada saat sholat Ashar dan disitu setelah sholat Ashar, Ayah Ramli sering memberikan tausiyah-tausiyah yang menyejukan. Saya berdoa semoga Ayah Ramli tetap sehat dan sukses”, tambahnya.

Kunjungan tim JNE ke Yayasan Yatim Piatu Miftahul Barokah, Jakarta Barat untuk memberikan donasi

Senada juga disampaikan oleh Hary Purnama selaku Head of Engagement (HC-EGD). Hary Purnama juga menyampaikan ucapan terima kasih untuk Ayah Ramli dan mendoakan semoga Ayah Ramli tetap sehat dan sukses.

“Perjalanan waktu begitu cepat, begitu juga dengan perjalanan karir Pak Ramli di JNE. Tahun 2021 ini Pak Ramli memasuki masa pensiun. Semoga Pak Ramli tetap sehat dan sukses dengan usahanya yang baru, dan tidak lupa Pak Ramli untuk tetap bersilaturahmi dengan JNE. Terimakasih atas jasa-jasa dan dedikasi selama ini untuk JNE.” Ungkap pria yang hobi touring motor ini.

Ayah Ramli pun tak kuasa menahan air mata haru di hari perpisahannya bekerja di JNE. Dalam acara live Zoom Ayah Ramli pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan HC dan tidak lupa Ayah Ramli juga memberikan wejangan untuk rekan-rekan di HC.

“Dalam hidup ini kamu harus bisa menjaga amanah Nak, karena itu kelak akan menjadi tanggung jawab kamu. Kamu juga harus ingat dengan akhiratmu, kamu datang ke dunia ini tanpa membawa apa pun dan pulang juga tanpa membawa apapun, tapi kamu harus tahu bagaimana kamu kembali kesana (akhirat)”, ungkap Ayah Ramli yang sehari-hari bekerja di JNE sebagai Engagement Support (HC-EGD). Perpisahan Ayah Ramli ditutup dengan ucapan doa dan terimakasih dari rekan-rekan HC.

Ramli AB mendapat panggilan Ayah dari karyawan JNE, tidak lain berasal dari peranan dirinya yang dianggap sebagai salah satu sesepuh di JNE dan dianggap sebagai orang tua. Memang di dalam lingkungan kerja sangat dibutuhkan sosok orangtua yang mampu memberikan teladan dan juga nasehat-nasehat yang baik. Mungkin selama ini Ramli AB berperan dalam hal tersebut, sehingga namanya dikenal di kalangan karyawan JNE dengan sebutan “Ayah Ramli”.

Bagi karyawan JNE khususnya Human Capital Division, Ayah Ramli sampai kapan pun akan selalu dikenang sebagai suatu sosok yang memiliki ciri khas dan kharisma tersendiri. Ayah Ramli akan sangat sulit dilupakan, bahkan meskipun sudah pensiun potret dirinya sampai dengan saat ini masih dijadikan sticker di grup-grup Whatsapp yang ada di JNE. Terima kasih Ayah Ramli dan semoga sukses.*

Baca juga : Semarakkan PON XX Papua, JNE Jayapura Gelar Diskon Ongkir

Exit mobile version