JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional: Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing

by Penulis Konten
11 September 2023
Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional
Share on FacebookShare on Twitter

Sepeda listrik makin sering terlihat di sekitar rumah, bahkan beberapa kali terlihat pula di jalan besar. Kebanyakan pengguna sepeda listrik adalah para ibu, lansia, dan anak-anak. Sepeda listrik menjadi favorit baru karena pemakaiannya mudah dan tidak bikin capek. Yang belum punya, pasti penasaran dengan perbedaan sepeda listrik dibandingkan sepeda konvensional.

Secara kasat, perbedaan sepeda listrik dan konvensional langsung terlihat. Namun untuk yang penasaran, perbedaan tersebut bisa dikulik lebih jauh lagi. Perbedaan yang paling sering ditanyakan adalah cara pengoperasian, biaya yang harus dikeluarkan, dan keamanan. Yang sudah memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan juga menyoroti dampaknya.

Kinerja Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional

Kinerja merupakan perbedaan utama antara sepeda listrik dan sepeda konvensional. Berikut ulasan selengkapnya.

Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional

1. Kemudahan Pemakaian

Sebenarnya sepeda konvensional sangat mudah digunakan, tinggal dikayuh saja pedalnya. Sementara sepeda listrik dilengkapi dengan motor yang mendapat energi lisrik dari baterai sehingga tidak perlu mengayuh jika tidak ingin melakukannya. Baterai sepeda cukup besar dan biasanya terletak di bawah tempat duduk atau menyatu dengan frame.

Sepeda listrik dilengkapi dengan odometer layaknya sepeda motor yang berfungsi untuk mengetahui sisa kapasitas baterai dan jarak yang bisa ditempuh dengan sisa energi yang ada. Selain itu juga ada informasi kecepatan.

Bagi ibu-ibu dan lansia, sepeda listrik memberikan pilihan yang menarik karena tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan bisa memperkirakan jarak tempuh.

Baca juga: Ini 6 Sepeda Harga Sultan Dalam Sejarah Tour de France

2. Kecepatan

Cara kerja sepeda konvensional cukup dengan dikayuh. Tidak ada limit kecepatan karena tergantung sepenuhnya pada kekuatan si pengayuh.

Sementara untuk sepeda dengan tenaga listrik—seperti dikutip dari laman sepeda.me, secara umum ada 3 kelas untuk menyesuaikan dengan undang-undang:

Pedal assist / pedelec

Kelas 1 atau yang paling umum di Indonesia ini tidak memerlukan izin mengemudi karena batas kecepatan rata-rata sepeda adalah 25 km/jam. Motor pada sepeda dapat membantu kayuhan agar lebih ringan. Motor akan mati otomatis jika mencapai batas kecepatan.

Throttle

Sepeda ini memiliki tuas gas seperti sepeda motor. Banyak negara yang membatasi kecepatan atau kekuatan baterai sepeda listrik model ini agar tuas gas tidak diputar sesuka hati.

Speed pedelec

Cara kerja golongan ini sama seperti sepeda yang menggunakan pedal assist, tapi kecepatannya bisa mencapai 45 km/jam. Sepeda listrik yang bisa sekencang ini belum ditemukan di pasaran Indonesia.

3. Keamanan

Penggunaan sepeda konvensional diatur dalam Peraturan Menteri No.69 Tahun 2020 yang mengatur tentang Keselamatan Pesepeda di Jalan Raya. Isi peraturan ini antara lain, dianjurkan mengenakan helm. Pada UU Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 108 disebutkan bahwa sepeda wajib melewati jalur khusus yang telah disediakan. Jika tidak ada jalur khusus, maka pesepeda harus berada di tepi jalan sebelah kiri.

Sementara penggunaan sepeda listrik juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu yang Menggunakan Penggerak Motor Listrik. Isi peraturan tersebut antara lain usia pengguna minimal 12 tahun dan wajib mengenakan helm. Sepeda listrik tidak boleh masuk ke jalan umum. Jika tidak ada jalur khusus, sepeda listrik boleh menggunakan trotoar dengan mengutamakan keselamatan pejalan kaki. Namun peraturan ini belum tersosialisasikan secara luas dan tidak ada sanksi tegas seperti pengguna sepeda motor.

Biaya Operasional Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional

Perbandingan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional

Cakupan harga kedua sepeda sangat lebar, dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Harga terendah dan tertinggi kedua sepeda di marketplace juga hampir sama. Untuk harga terendah, sepeda lipat konvensional berada di kisaran Rp800.000, sedangkan harga sepeda lipat listrik berada di kisaran Rp1.000.000. Untuk harga tertinggi keduanya sama-sama di kisaran Rp36.000.000.

Biaya operasional sepeda konvensional tidak ada karena mengandalkan tenaga manusia. Pemilik baru merogoh kocek jika ingin melakukan servis atau ada onderdil yang rusak dan harus diganti.

Sedangkan sepeda listrik yang harganya paling murah membutuhkan pengisian energi listrik dengan daya 500 watt selama 5-6 jam untuk jarak tempuh sekitar 30 km. Sementara sepeda listrik termahal membutuhkan pengisian baterai dengan daya 250 watt selama 6 jam untuk jarak tempuh sekitar 80 km.

Dampak Lingkungan Sepeda Listrik dan Sepeda Konvensional

Sepeda konvensional tidak meninggalkan jejak karbon yang banyak karena tidak menggunakan energi lain selain tenaga manusia.

Sepeda listrik juga diklaim ramah lingkungan karena tidak menggunakan BBM yang berasal dari fosil, tidak menimbulkan polusi dari asap kendaraan, dan tidak ada polusi suara karena tidak bising. Namun, sebagian masyarakat belum sepakat akan keramahan terhadap lingkungan ini, karena pembuatan baterai menggunakan mineral, baterai sulit didaur ulang, dan pembangkit tenaga listrik di Indonesia masih banyak yang menggunakan batubara, yang merupakan penyebab polusi udara yang sangat mengkhawatirkan.

Baca juga: Keunggulan dari Motor Listrik

Demikianlah perbedaan antara sepeda listrik dan sepeda konvensional. Lebih menguntungkan yang mana, semua kembali pada kebutuhan masing-masing.

Menggunakan teknologi untuk menjembatani kebutuhan manusia dengan kelestarian lingkungan merupakan usaha yang penting dan harus terus dilakukan hingga sama-sama diuntungkan.

Tags: biaya operasionalharga sepedaharga sepeda listrikRamah Lingkungansepeda konvensional
Share214Tweet134
Next Post
Olahraga Kardio untuk Pemula

Olahraga Kardio untuk Pemula: Panduan Memulai dengan Aman dan Efektif

TERKINI

Hari Buku Nasional: Tip supaya Suka Baca Buku Lagi

Hari Buku Nasional: 8 Tip untuk Anak Muda supaya Suka Baca Buku Lagi

17 May 2025
Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand

7 Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand untuk Liburan Tak Terlupakan

16 May 2025
jne marisa

Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman

16 May 2025
Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital

Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital yang Praktis dan Fleksibel

16 May 2025
agar naik kelas, UMKM kuliner mesti memperhatikan standardisasi mutu produknya

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

16 May 2025
Kriteria Makanan yang Halal dan Cara Mengenalinya

Kriteria Makanan yang Halal Menurut Syariat Islam dan Cara Mengenalinya

16 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal