JNEWS – Taman Nasional Taka Bonerate merupakan taman nasional surga bawah laut yang mengagumkan di Indonesia. Terletak di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, taman laut ini menawarkan pemandangan bawah laut yang sangat memukai.
Dengan keindahan yang tak tertandingi, Taman Nasional Taka Bonerate menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang ingin menjelajahi kekayaan alam bawah laut Indonesia.
Tidak heran jika tempat ini menjadi destinasi impian bagi para penyelam dan pencinta alam. Dengan keunikan dan keindahan alamnya, Taman Nasional Taka Bonerate memang layak untuk menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi bagi siapa pun yang ingin menyaksikan keajaiban bawah laut Indonesia.
Profil Taman Nasional Takabonerate
Taka Bonerate adalah sebuah taman laut dengan karang atol yang menjadi salah satu yang terbesar di dunia, menempati posisi ketiga setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maldives.
Dikutip dari situs resmi Balai Taman Nasional Taka Bonerate, kawasan ini mencakup area seluas 220.000 hektare, dengan terumbu karang yang menyebar luas mencapai 500 kilometer persegi. Sebelum tahun 1992, kawasan ini dikenal sebagai Kepulauan Macan, dan berada di bawah dua wilayah administratif kecamatan, yaitu Pasimasunggu di utara dan Pasimarannu di selatan.
Pemberian nama Taka Bonerate sendiri sangat unik. ‘Taka’ berarti pasir yang muncul atau bertumpuk dalam bahasa Selayar, dan ‘Bonerate’ berasal dari nama ibu kota Kecamatan Pasimarannu. Keunikan ini menambah nilai sejarah dan budaya pada kawasan taman nasional.
Pada tahun 1992, Taka Bonerate diresmikan sebagai Taman Nasional dan menjadi bagian dari satu kecamatan yang sama. Perubahan ini ditandai dengan penggabungan kedua wilayah administratif ke dalam Kecamatan Taka Bonerate, dengan Pulau Kayuadi sebagai pusat pemerintahannya. Langkah ini semakin memperkuat status dan pengelolaan kawasan sebagai area konservasi.
Tahun 2001 menjadi tonggak penting lainnya bagi Taka Bonerate, dengan pengesahan SK Menteri Kehutanan yang memperkuat statusnya sebagai Taman Nasional. Lebih jauh lagi, pada tahun 2015, Taka Bonerate mendapatkan pengakuan internasional sebagai cagar biosfer oleh UNESCO dalam program “Man and Biosphere Programme” (MAB).
Pengakuan ini tidak hanya menegaskan pentingnya Taka Bonerate dalam keanekaragaman hayati dan konservasi di Indonesia, tetapi juga menambah daftar warisan alam dunia yang diakui secara global. Pengakuan dari UNESCO ini merupakan hasil dari usaha panjang dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati yang kaya di kawasan ini, menandakan komitmen Indonesia dalam pelestarian alam global.
Baca juga: Pesona Alam Kepulauan Selayar: Jejak Wisata Alam Tersembunyi di Indonesia Timur
Daya Tarik Taman Nasional Takabonerate
Wilayah Taman Nasional Taka Bonerate menyimpan kekayaan alam bawah laut yang mengagumkan, dengan 15 pulau yang menjadi daya tarik utama bagi para penyelam, pencinta snorkeling, dan penggemar wisata bahari lainnya.
Topografi yang Unik
Keunikan topografi kawasan ini memukau. Atolnya terdiri dari kelompok pulau-pulau karang dan terumbu yang luas, membentuk pulau-pulau yang tersebar dengan beragam karakteristik. Di antara pulau-pulau karang tersebut, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal, serta kolam-kolam kecil yang terbentuk di permukaan rataan terumbu saat air surut.
Rumah untuk Ratusan Jenis Biota Laut
Selain panorama bawah laut yang memesona, Taman Nasional Taka Bonerate juga menjadi rumah bagi berbagai jenis biota laut. Kawasan ini dikenal memiliki sekitar 244 jenis moluska dan banyak ditemui nudibranch atau siput telanjang.
Di antara keanekaragaman hayati laut tersebut, di sini juga menjadi habitat penting untuk beberapa jenis penyu, termasuk penyu sisik, penyu tempayan, penyu hijau, dan penyu lekang.
Puluhan Spot Diving
Bagi para pencinta diving, Taman Laut Taka Bonerate adalah surga yang tidak boleh dilewatkan. Terdapat 43 spot diving yang menawarkan pengalaman luar biasa.
Salah satu spot yang populer adalah spot mercusuar, yang terkenal dengan karakteristik lokasinya yang berupa karang tepi dan arus susur pantai yang menarik. Sementara Jinato Wall Paradise adalah spot diving lainnya yang istimewa, dengan kedalaman hingga 15 meter dan kecerahan yang mencapai 15 sampai 20 meter.
Spot ini didominasi oleh soft coral dan hard coral, dengan kondisi terumbu karang yang memukau, menjadikannya destinasi yang tak terlupakan bagi para penyelam.
Baca juga: 7 Lokasi Diving Terbaik di Raja Ampat
Cara Mengunjungi Taman Nasional Taka Bonerate
Untuk mengunjungi Taman Nasional Takabonerate, perjalanan bisa dimulai dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari Makassar ke Benteng
Dari sana, perjalanan kemudian dilanjutkan Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Ada beberapa opsi transportasi yang dapat dipilih dari Makassar menuju Benteng:
- Pesawat terbang, terdapat penerbangan dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju Bandara H. Aeropala di Selayar dengan maskapai Wings Air atau Trans Nusa. Tiket dapat dipesan secara online.
- Bus umum, bisa naik langsung dari Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar menuju Terminal Bus Mallengkeri. Dari sana, ada bus reguler menuju Benteng (Selayar) dengan waktu tempuh sekitar 5 jam, termasuk istirahat makan. Setelah tiba di Pelabuhan Bira di Bulukumba, perjalanan dilanjutkan dengan kapal ferry selama 2 jam menuju Pelabuhan Pamatata di Selayar, kemudian dilanjutkan menuju Kota Benteng.
- Mobil Travel, dengan jadwal keberangkatan tergantung pengelola. Biasanya pada pukul 03.00 WITA.
Dari Benteng ke Taman Nasional Taka Bonerate
Setelah tiba di Benteng, perjalanan dapat dilanjutkan ke Taman Nasional Taka Bonerate melalui dua jalur lintasan objek wisata, yaitu:
- Jalur Lintasan Benteng – Tinabo: Perjalanan ini dimulai dari Benteng menuju Pelabuhan Pattumbukan dengan mobil sewaan selama sekitar 1,5 jam. Kemudian, dilanjutkan dengan perjalanan laut menggunakan kapal kayu jolloro atau kapal cepat menuju Pulau Tinabo dengan waktu tempuh yang bervariasi. Ada banyak spot menarik yang bisa dikunjungi, baik wisata alam maupun budaya, termasuk jika ingin diving.
- Jalur Lintasan Benteng – Jinato: Perjalanan ini juga dimulai dari Benteng menuju Pelabuhan Pattumbukan dengan mobil sewaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan perjalanan laut menuju Pulau Jinato dengan kapal kayu jolloro atau kapal cepat. Di Pulau Jinato dan sekitarnya, panorama alam yang memukau akan menyambut. Ada juga beragam aktivitas wisata, termasuk penyelaman dan wisata budaya.
Demikian informasi serta ulasan Taman Nasional yang indah ini. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan jalur yang sesuai, kunjungan ke Taman Nasional Taka Bonerate akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.