Setiap tahun JNE mengeluarkan zakat hingga puluhan milyar. Dana zakat tersebut selain disalurkan melalui Badan Amil Zakat (BAZ) seperti Baznas, Bazis dan yang lainnya, juga disalurkan melalui non BAZ, termasuk yang dititipkan kepada para karyawan dari level manajer hingga vice president untuk disalurkan ke para mustahik yang ada di lingkungan tempat karyawan tersebut tinggal.
Ajaran memberi, menyantuni dan menyayangi (3M), yang ditanamkan oleh founder JNE (alm) H. Soeprapto Soeparno, terus konsisten dijalankan oleh perusahaan. Spirit 3M juga dianjurkan kepada para karyawan agar tetap menjalankan tiga hal kebaikan tersebut di luar lingkungan perusahaan.
Hary Purnama, Ksatria yang kini menjabat Kepala Departemen EGD JNE, merupakan salah satu contoh yang selalu berbagi kepada para anak yatim, kaum dhuafa dan fakir msikin di lingkungan tempat tinggalnya di Bekasi, Jawa Barat. Ia terinspirasi dari ajaran dari kantor tempatnya bekerja.
“Sejak 2017 di setiap bulan Ramadhan, saya kebetulan dititipi zakat oleh perusahaan untuk disampaikan ke para mustahik di lingkungan tempat tinggal. Titipan zakat tersebut mengajarkan saya untuk terus berbagi,” ujar Hary saat berbincang dengan JNEWS, Rabu (27/4/2022).
Menurut Hary, titipan zakat dari JNE terkadang disalurkan melalui masjid, yayasan yatim ataupun langsung ke fakir miskin dan kaum dhuafa yang ada di sekitar rumahnya. “Dengan titipan zakat ini, JNE mengajarkan kepada saya untuk berbagi. Nilai lainnya di manapun JNE atau para karyawannya berada, harus senantiasa memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar. Saya bangga mendapat pelajaran berbagi dari kantor dan itu saya amalkan sesuai kemampuan saya,” terangnya.
Baca juga: Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri hingga Keluarga, Lengkap!
Senada dengan Hary, Kepala Departemen Building Management JNE Noviyanto, mengaku mendapat pelajaran berharga dari zakat yang dititipkan oleh perusahaan kepada dirinya di setiap menjelang Lebaran.
“Ada sekitar 25 fakir miskin dan janda tidak mampu di dekat rumah saya yang ada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Begitu dana zakatnya ditransfer oleh perusahaan, hari itu juga saya salurkan kepada mereka. Mereka kemudian mendokaan JNE untuk terus maju dan semakin berkah,” ujarnya.
“Insya Allah saya amanah. Dana zakat merupakan hak fakir miskin dan para mustahik lainnya. Titipan zakat dari kantor merupakan pelajaran yang sangat berharga dalam berbagi, sehingga sebulan sekali setiap habis menerima gaji, saya berusaha selalu melihat ke kanan-kiri apakah ada tetangga yang butuh bantuan atau tidak terutama dalam memenuhi kebutuhan makan, jangan sampai mereka kelaparan,” ungkap Noviyanto.
Sementara itu Head of Human Capital Development Division JNE, Riri Lenggogeni mengatakan, Zakat yang dititipkan JNE kepadanya selain untuk mensucikan harta yang dimilki oleh perusahaan, juga untuk memperkenalkan JNE di sekitar tempat tinggalnya.
“Bersyukur, dengan adanya titipan zakat, saya lebih dikenal di lingkungan tempat tinggal saya yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan, terutama oleh mereka para mustahik,” ucap Srikandi berkacamata ini.
Ia melanjutkan, dana Zakat yang dititipkan JNE sebesar Rp 7 juta langsung disalurkan seperti ke yayasan panti asuhan ataupun ke fakir miskin dan anak yatim di sekitaran rumahnya tinggalnya.
Baca juga: Cerita dari Rumah Singgah Pasien Penderita Kanker dan Penyakit Jantung
“Ada value untuk berbagi, bahwa harta yang kita dapat dan miliki di dalamnya ada hak-hak untuk fakir miskin dan kaum dhuafa lainnya. Dengan dana zakat yang dititipkan oleh kantor, maka semakin banyak yang mendoakan JNE,” jelas Riri.
Seperti diketahui, JNE sudah sejak lama menitipkan sebagaian dana zakatnya kepada karyawan di level managerial untuk disalurkan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Adapun jumlah besarannya untuk level manajer Rp 6 juta, manajer senior Rp 7 juta dan vice president Rp 8 juta. *