Anak Sakit saat Lebaran? Jangan Khawatir, Ini Cara Mengatasinya!

anak sakit

Ilustrasi anak sakit. Foto: Istimewa.

Perjalanan jauh saat mudik dan bertemu banyak orang perlu diwaspadai lebih jauh, khususnya pada anak-anak. Saat Lebaran, perjalanan mudik dan berkunjung ke rumah kerabat dapat menyebabkan kelelahan dan sistem kekebalan menurun sehingga anak sakit.

Dokter spesialis anak, dr Kurniawan Satria Denta meminta orang tua untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang terjadi pada anak saat Lebaran.

Baca juga: 5 Cara Jitu Mendidik Anak Agar Tidak Menjadi Pembully

“Banyak orang tua yang bingung karena anaknya tiba-tiba sakit padahal lagi mudik, jauh dari dokter langganannya, atau poliklinik anak pada tutup karena DSA-nya ikutan mudik,” kata dr Denta melalui keterangan tertulis.

Ia pun memberikan sejumlah saran pada orang tua saat anak tiba-tiba sakit di momen Lebaran.

Saat anak mendadak demam, suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius, dr Denta menyarankan untuk memberi parasetamol dengan dosisi 10mg/kilogram berat badan anak.

“Contoh, anak BB 10 kg. Berarti minum parasetamolnya 100 mg. Kalau minumnya parasetamol drop berarti minumnya 1 ml cukup. Atau kalau bingung, bisa tanyakan ke apoteker dosis terbaik buat si kecil,”

“Yang jelas kalau masih bayi, kasihnya yang drop aja biar nggak kebanyakan,” lanjutnya.

dr Denta memberi catatan pemberian obat drop pada bayi. Ia menyarankan untuk memberikannya secara perlahan agar tidak dimuntahkan si bayi.

“Berikan obat dengan pipet drop itu mengarah ke pipi bagian dalam. Kasih pelan-pelan biarkan mengalir sedikit demi sedikit,” katanya.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Mudik Lebaran 2023 Pakai Kereta Api

Kemudian, dr Denta meminta agar pemberian parasetamol diulang per 6 jam bila anak masih demam.

Selain itu, dr Denta memberikan sejumlah saran saat anak demam:

  1. Kompres hangat di bagian lipatan ketiak dan selangkangan.
  2. Memberi asupan cairan yang cukup pada anak. Bila masih bayi, susui dengan frekuensi lebih sering.
  3. Bila demam masih berlanjut, disarankan untuk membawa ke klinik kesehatan terdekat.

Anak Menderita Diare atau Muntah

Diare terjadi saat anak buang air besar lebih sering dan lebih cair dari biasanya. Umumnya terjadi lebih dari tiga kali BAB cair. Berikut yang bisa dilakukan:

  1. Hindari memberi obat-obatan penghenti diare untuk orang dewasa.
  2. Kembalikan kebutuhan cairan dengan memberikan oralit setiapkali anak mencret atau muntah. Beri 200 ml oralit secara perlahan.
  3. Berikan suplemen zinc, berbentuk drop atau sirop. Minum 10 hari berturut-turut meski diare sudah berhenti.
  4. Berikan suplemen probiotik sehari sekali dan sesuai petunjuk pemakaian di label. Minum selama 10 hari berturut-turut walaupun diarenya sudah berhenti.
  5. Saat anak terjadi dehidrasi yang ditandai anak tampak lebih kehausan, jangan tunda untuk bawa ke faskes terdekat.

Anak Mengalami Alergi

“Alergi makanan biasa ditandai dengan muncul ruam di area tubuh yang luas sesaat setelah mengkonsumsi sesuatu. Yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda alergi berat, misal muka, kelopak mata, bibir bengkak, suara semakin serak,” kata dr Denta.

Jika alerginya ringan, bisa diberikan obat anti alergi seperti cetirizine. Namun, sebaiknya,konsultasikan lebih dulu ke dokter untuk dosis cetirizine/obat anti alergi lainnya yang sesuai.

Baca juga: Tak Selamanya Kompetitor Itu Lawan, Begini Menyikapinya

Anak Mengalami Cidera

Ketika terjadi cidera pada anak, sebaiknya cari tahu alasannya. Kebanyakan cidera pada anak adalah cidera ringan.

“Jika yang terjadi adalah jatuh ada cidera di kepala, awasi tanda-tanda cidera kepala berat seperti penurunan kesadaran, muntah hebat, kejang, anak makin lemas, dan lainnya, sampai paling nggak 3 hari setelah kejadian,” katanya.

Sementara saat cidera tersebut berdarah, maka bersikan area luka dengan air dan hentikan pendarahan lalu balut dengan kassa steril.

“Bila yang terjadi adalah luka sayatan, bisa jadi butuh jahitan. Segera ke fasilitas kesehatan terdekat,”

Sedangkan bila tidak ada yang berdarah, adanya memar misalnya, atau keseleo, ingat konsep RICE, yaitu R-est (istirahat), I-ce (es dingin), C-ompress (kompresi), dan E-levation (elevasi).

“Misal nih kaki yang cidera, diganjel bantal aja, ntar lama-lama enakan. Jika yang terjadi adalah luka bakar, yang mana cukup sering terjadi pada bocah-bocah yang main kembang api/petasan. Siram segera area luka bakar dengan air dingin mean ngalir, selama mungkin sampai area yang terbakar tidak terasa panas/nyeri,” lanjut dokter lulusan Universitas Gadjah Mada ini.

Baca juga: Mudik Berkendara Mobil, Waspada Bahaya Microsleep

Ia pun mengingatkan untuk menghindari es batu, odol, margarin, deterjen, kecap. Jika luka bakarnya cukup parah, langsung bawa ke IGD.

Exit mobile version