Sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, Indonesia memiliki beragam kebudayaan di setiap daerahnya. Budaya-budaya inilah yang harus dilestarikan dan diperkenalkan tidak hanya ke generasi sekarang, tapi juga ke berbagai daerah lain. Seperti yang dilakukan oleh Nabilla Zahara selaku pemilik UMKM bernama Nabilla Fashion of Sulam Usus.
Seperti diceritakan oleh Nabilla, Nabilla Fashion of Sulam Usus sudah berdiri sejak 2005. Namun, kala itu bisnis tersebut masih dikelola oleh orangtua dari Nabilla. Baru kemudian lepas lulus kuliah di tahun 2019, Nabilla pun mengambil alih pengelolaan dari bisnis orangtuanya tersebut.
Baca Juga: JNE Lampung Ajak UMKM Berkolaborasi Kembangkan Usaha
Menurut Nabilla, Nabilla Fashion of Sulam Usus berdiri karena memiliki tekat untuk mengangkat kerajinan sulam usus yang menjadi kerajinan khas daerah Lampung. Kerajinan tradisional khas Indonesia ini sendiri, lanjut Nabilla menjadi satu-satunya kerajinan yang ada di dunia. Maka dari itu akan sangat disayangkan jika kerajnan ini tidak dilestarikan atau digaungkan hingga ke penjuru dunia.
Meski mengusung konsep kerajinan sulam usus, Nabilla pun mengatakan bahwa produknya ini memiliki diferensiasi dengan produk sulam usus pada umumnya, dimana salah satunya adalah penggunaan bahan yang berbeda. Bila biasanya sulam usus pakai bahan satin, maka di Nabilla Fashion of Sulam Usus menggunakan bahan sutil.
“Jadi, biasanya kan sulam usus menggunakan bahan satin dan diaplikasikan ke kebaya untuk acara formal seperti adat Lampung, tap kami berkomitmen untuk mengikuti zaman dengan desain modern. Produk kami bisa dipakai untuk segala macam situasi acara karena menggunakan bahan sutil yang memiliki karakteristik tidak mengkilat, santai, dan cocok untuk dipakai kapan saja,” tuturnya dalam acara webinar JNE Ngajak Online 2021 Kota Lampung.
Baca Juga: Perjuangan Wanita Tangguh Bangkitkan Batik Tertua di Cilacap
Nabilla menjelaskan bahwa pakaian khas Lampung ini sebenarnya masih belum terkenal. Masih banyak di luar Lampung yang tidak mengenal pakaian ini, sehingga ini menjadi PR UMKM miliknya untuk bisa memperkenalkan ke luar daerah.
Untuk jangkauannya sendiri, usahanya saat ini sudah menjangkau tidak hanya hingga ke Indonesia bagian Timur, tapi juga ke luar negeri. Cara tersebut bisa dicapai melalui pemanfaatan teknologi digital, yakni internet melalui media sosial dan berbagai saluran lainnya.
Hal ini lah yang menjadi salah satu strategi yang diterapkan di dalam usahanya. Jika dulu dikatakan melakukan pemasaran secara konvensional dengan menggelar pameran dari satu daerah ke daerah lain, maka kini hanya melalui internet.
“Karena saya juga anak milenial, pastinya juga harus aktif di sosmed. Di Tiktok dan Instagram banyak orang-orang berlomba memmperbaiki sosial media. Di situ kita juga bisa sambil riset selera fashion apa yang mereka suka. Selain itu kami juga memanfaatkan data dari pengunjung butik, untuk melihat mana yang paling banyak dibeli mana yang tidak, jadi bisa melihat data dari situ juga,” ujar Nabilla.
Baca Juga: Intip 7 Rahasia Ayam Keprabon Express Sukses Jadi Pemain Lokal