Pandemi COVID-19 meluluhlantakkan sejumlah sektor, tak ketinggalan sektor perekonomian di Indonesia. Salah satu yang paling besar terkena dampak pandemi ini adalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski demikian, sejumlah pelaku UMKM tetap ada yang dapat bertahan, seperti UMKM di Kota Kendal, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal Kuncahyadi mengakui bahwa UMKM di kotanya mengalami kendala akibat pandemi COVID-19. Akan tetapi, beberapa di antaranya diklaim tetap bisa bertahan, meskipun tidak seperti sedia kala.
“Meski sempat goyah, namun saat ini UMKM kembali pada posisi semula meskipun belum kembali ke kondisi sebelum Covid 19 melanda,” ujar Kuncahyadi. Memulihkan UMKM, lanjut Kuncahyadi, menjadi kunci untuk memulihkan sektor riil.
Baca Juga: KemenkopUKM Pacu Smesco Ciptakan Bisnis Berbasis Tanaman
Dalam mengoptimalkan strategi dan kebijakan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) yang dijalankan DInas Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kendal, sejumlah program bantuan presiden bagi pelaku usaha mikro (BPUM) diberikan. Adapun beberapa program yang dimaksud, di antaranya seperti pelatihan wirausaha bidang olahan makanan. Pelatihan wirausaha baru bidang media sosial, pemberian program bantuan provinsi Jawa Tengah, hingga pembagian masker non medis kepada masyarakat.
Di samping itu Sekretaris Daerah Kendal M Toha menegaskan roda perekonomian harus tetap berjalan. Meski tidak begtu berdampak, UMKM tetap harus dikuatkan karena berdampak terhadap daya beli rumah tangga dan harus dipulihkan.
“New normal sebagai suatu strategi baru menghadapi virus corona, kita tetap bisa berkarya akan tetapi dengan budaya dan disiplin mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dari Covid 19,” ujar Toha.
Saat ini, lanjut Toha, jumlah UMKM yang ada di Kendal mencapai kurang lebih 33.000 UMKM. Sebanyak Rp800 miliar KUR (Kredit Usaha Rakyat) pun menurutnya telah diserap. Maka dari itu, Toha pun meminta tim untuk melakukan evaluasi dan monitoring.
Baca Juga: Keren, Gini Cara Grab Bantu UMKM Disabilitas
Pembicaraan tersebut dilakukan dalam dalam Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah (Rakorbid Ekuinda) beberapa waktu lalu. Dalam rapat tersebut, Tiga meminta pembahasan terkait UMKM, ketersediaan kebutuhan pokok diakhir tahun secara aktif, mengingat saat ini telah mendekati libur Natal dan Tahun Baru, termasuk di antaranya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Mohamad Eko meminta tim untuk mengawasi pasokan kebutuhan pokok.
“Intruksi Pak Sekda kita wajib memperhatikan UMKM, tapi keseluruhan kita mengantisipasi kebutuhan pokok lantaran menjelang Natal dan Tahun Baru. Maka dari itu kita hadirkan Dinas Perdagangan untuk menjabarkan terkait ketersediaan kebutuhan, apabila ada kenaikan bahan tinggi tugas kita sebagai pemerintah dapat melakukan intervensi pasar untuk menjaga kestabilan harga,” terang Mohamad Eko.
Sementara itu, pembahasan lain menyangkut Pilkada yang akan segera berlangsung. Eko pun mengatakan untuk menjadi perhatian terutama tidak menimbulkan kluster baru, mengingat saat ini posisi Kabupaten Kendal berada di peringkat ke-2 terkait data COVID-19.
Baca Juga: Honda Perkuat Kompetensi Bengkel UKM di Tengah Covid-19