Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah sepeda motor yang ada di Jakarta di tahun 2020 mencapai 8.19 juta unit. Pertumbuhan populasi kendaraan membuka peluang pada di bidang jasa, seperti bisnis bengkel kendaraan.
Tingginya pertumbuhan sepeda motor berpengaruh pada permintaan layanan servis seperti tambal ban, ganti oli, cek onderdil hingga permesinan. Artinya, bisnis jasa perawatan kendaraan seperti bengkel sangat menjanjikan.
Meski begitu agar usaha bengkel dapat dikelola secara maksimal, ada sejumlah tips dari UKM Indonesia yang harus kamu lakukan, yaitu:
Baca juga: UMKM Sulawesi Ekspor 3 Kontainer Arang Tempurung Kelapa
1. Lokasi strategis
Hal pertama yang harus dipikirkan saat memulai usaha ini adalah menentukan lokasi yang strategis. Lokasi yang bisa jadi pertimbangan membuka bengkel seperti di pinggir jalan raya, pusat keramaian kota, hingga dekat dengan pasar.
Namun, penentuan lokasi ini berkaitan dengan modal usaha nantinya. Semakin strategis lokasi bengkel, maka biaya sewanya pun akan makin mahal.
Bila terkendala modal yang minim, kamu bisa mempertimbangkan garasi atau halaman depan rumah untuk lokasi bengkel.
2. Modal awal
Setelah menentukan lokasi bengkel, selanjutnya adalah menghitung modal awal. Dibanding sepeda motor, membuka bengkel mobil membutuhkan modal yang lebih besar. Ini dikarenakan ukuran mobil yang besar membutuhkan ruang yang besar pula. Artinya kamu membutuhkan ruang yang lebih besar dengan biaya sewa tinggi.
Baca juga: Meja Kerja Bisa Tunjang Produktivitas, Catat Empat Fiturnya
Di samping itu, bengkel mobil juga membutuhkan perlatan lebih besar. Karena itu hati-hati dalam menentukan target karena berhubungan langsung dengan modal yang harus disiapkan.
3. Biaya operasional
Setelah menentukan modal awal, tips selanjutnya saat hendak memulai bisnis bengkel adalah merumuskan biaya operasional. Biaya operasional berkaitan dengan perawatan bangunan bengkel, pembayaran sewa bangunan bengkel jika kita mengontrak lokasi usaha alih-alih membelinya, pembelian onderdil, biaya untuk keperluan promosi, biaya penggunaan listrik dan air, dana cadangan sampai upah karyawan.
4. SDM berkualitas
Dalam memilih pegawai, khususnya montir, kamu harus memastikan bahwa calon montir mempunya kemampuan dalam menganalisis kerusakan kendaraan sampai terampil mengganti onderdil dan lainnya.
Selain keterampilan, pastikan juga pegawai atau karyawan yang dipilih memiliki sifat jujur dan ramah. Dua sifat ini akan memberi kemudahan dan keuntungan dalam mengelola bisnis bengkel.
Baca juga: Agar Tak Salah Pilih Oli Sepeda Motor, Perhatikan Hal Ini
5. Standar layanan
Agar konsumen merasa nyaman dan percaya, pastikan kamu mempunyai standar layanan. Salah satunya dengan SDM yang cekatan dan ramah. Misalnya keharusan menyapa konsumen dengan ramah dan memberi informasi yang jujur mengenai kondisi kendaraan yang akan diservis.
6. Biaya layanan
Tips selanjutnya supaya usaha bengkel bisa berjalan lancar dan bersaing sekalipun masih pendatang baru, adalah dengan menerapkan biaya layanan secara tepat. Jangan segan untuk mencari informasi dari kompetitor mengenai tarif layanan yang mereka tawarkan.
Baca juga: Menteri BUMN Usul Bunga Nol Persen bagi Pelaku Usaha Mikro