Mobil pikap memang menjadi kendaraan niaga ringan terbarik sebagai salah satu solusi dalam penunjang bisnis. Namun sayangnya, tak sedikit pelaku bisnis yang salah dalam mengoperasikan mobil pikap.
Pemandang paling sering terjadi adalah tak menghiraukan bobot bawaan. Kondisi ini membuat mobil pikap banyak digunakan secara muatan berlebih oleh pelaku usaha, padahal ada risikon besar yang sangat merugikan.
Hariadi, Asst. To Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, penggunaan mobil pikap sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi dari pabrikan, sehingga tidak menimbulkan dampak buruk.
BACA JUGA :Â Ganggu Perekonomian, Kemenhub Potong 10 Truk ODOL di Bogor
Dampak buruk yang dimaksud oleh Hariadi ini wajib diperhatikan pengusaha logistik atau pelaku usaha layaknya UMKM, yakni ;
1. Tidak Aman Digunakan
Keselamatan dan keamanan adalah faktor utama yang harus diperhatikan saat berkendara. Muatan yang melebihi kapasitas dapat menghilangkan keseimbangan mobil, sulit saat bermanuver, hingga berisikoi besar menyebabkan kecelakaan.
2. Performa Mesin Berkurang
Saat membawa muatan berlebih, mesin dipaksa untuk bekerja lebih keras. Jika dilakukan terus-menerus, dalam jangka panjang hal tersebut berpotensi mengurangi performa mesin dan kendaraan secara keseluruhan.
3. Boros Bahan Bakar
Seperti poin sebelumnya, muatan maksimal yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan membuat mesin bekerja lebih keras agar mobil dapat berjalan mengangkut muatan. Hal ini membuat bahan bakar yang dikeluarkan juga semakin besar dan akhirnya biaya bahan bakar membengkak.
4. Suspensi Tidak Maksimal
Suspensi menjadi tumpuan penting dalam kendaraan. Jika beban terlalu berat atau berlebihan, maka akan berpotensi mengurangi kinerja suspensi sehingga mobil jadi kurang optimal digunakan. Selain itu, kinerja suspensi juga mempengaruhi kemampuan rem dalam menghentikan laju kendaraan.
5. Ban Semakin Tipis
Memaksakan muatan secara berlebihan juga berisiko besar pada ban, karena membuat bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan aus. Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban seiring adanya peningkatan suhu pada ban karena kelebihan muatan.
Menurut Hariadi, Antusiasme pelaku usaha terhadap New Carry Pick Up menjadikan Rajanya Pick Up ini salah satu backbone penjualan Suzuki di pasar nasional serta internasional.
BACA JUGA :Â Muatan Balik Tol Laut Jadi Fokus Pemerintah
New Carry Pick Up dihadirkan dengan kualitas terbaik melalui berbagai riset yang disesuaikan kebutuhan konsumen serta melewati beragam tahap uji kompetensi, salah satunya KIR yang menyatakan kendaraan layak digunakan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas terbaik.
“Kehadiran New Carry Pick Up kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen komersial Indonesia. Untuk itu, agar fungsinya lebih optimal dan semakin menguntungkan pelaku usaha, penggunaannya pun harus diperhatikan agar sesuai rekomendasi pabrikan,” ujar Hariadi.