JNEWS – Ada jutaan pelaku UMKM di Tanah Air yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Untuk itu pemerintah terus mendorong para pelaku UMKM agar mereka tumbuh berkembang, bukan hanya menggarap pangsa pasar domestik namun juga bisa mengisi ceruk pasar luar negeri. Sebab pangsa pasar global kini banyak yang meminati produk-produk dari Indonesia.
Dalam catatan Kementerian Perdagangan, hingga Oktober 2025, penjajakan bisnis (business matching) yang diikuti UMKM berorientasi ekspor telah mencatatkan transaksi USD 130,17 juta atau setara Rp 2,17 triliun.
Nilai tersebut terdiri atas purchase order (PO) USD 56,99 juta dan potensi transaksi USD 73,18 juta. Business matching tersebut merupakan bagian dari “Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor)” yang diinisiasi Kementerian Perdagangan sejak Januari 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengapresiasi capaian ini. Menurutnya, nilai transaksi kumulatif Januari hingga Oktober 2025 telah menunjukkan konsistensi minat buyer mancanegara terhadap produk-produk UMKM Indonesia.
“Pada Januari hingga Oktober 2025, transaksi business matching UMKM dalam Program UMKM BISA Ekspor telah mencapai USD 130,17 juta. Nilai tersebut menggambarkan konsistensi minat buyer terhadap produk Indonesia. Nilai transaksi ini juga merefleksikan kemampuan produk-produk UMKM lokal kita dalam merambah pasar ekspor,” ujar Mendag Busan.
Sepanjang Januari – Oktober 2025, telah terlaksana 542 kegiatan business matching. Jumlah itu terdiri atas 348 kurasi/pitching produk UMKM oleh perwakilan perdagangan RI di luar negeri dan 194 pertemuan dengan buyer mancanegara.
Baca juga: Cara UMKM Membangun Brand yang Menonjol di Marketplace
Khusus Oktober 2025, tercatat transaksi sebesar USD 21,35 juta. Nilai tersebut terdiri atas PO senilai USD 1,03 juta dan potensi transaksi USD 20,32 juta. Terdapat 34 UMKM yang berpartisipasi dalam business matching daring, serta 26 UMKM lainnya secara tatap muka di pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada 15 – 19 Oktober 2025 lalu.
Pelaksanaan pameran dagang terbesar di Indonesia, yaitu TEI 2025, turut mendukung kegiatan business matching UMKM pada Oktober 2025. Para buyer luar negeri bertemu dengan para pelaku UMKM dalam berbagai sesi tatap muka sepanjang TEI 2025 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang tersebut.
Selama Oktober 2025, sesi business matching telah mempertemukan para UMKM dengan 34 buyer dari 21 negara, baik daring maupun tatap muka, yang mencari produk-produk UMKM Indonesia. Sektor yang diminati, antara lain, fesyen, kerajinan, furnitur, kopi, lada, jahe, dan boga bahari beku. *












