Indonesia terkenal dengan kekayaan seni dan budaya. Selain seni tari, alat musik tradisional dari Indonesia juga populer hingga mancanegara. Salah satunya adalah angklung, yang belum lama ini masuk ke dalam Guinness World Records (GWR) dengan pagelaran angklung terbesar di dunia pada tanggal 5 Agustus 2023.
Setiap pulau di Indonesia memiliki alat musik yang selalu mengiringi lantunan lagu-lagu tradisional, tarian hingga penyambutan tamu di berbagai acara. Suara yang khas dari alat musik tradisional ini menambah dinamika musik tradisional dan membuatnya berbeda.
Tidak jarang juga, beragam alat musik ini dimasukkan ke dalam instrumen lagu-lagu artis nasional. Misalnya Alffy Rev yang selalu memasukkan unsur musik tradisional ke dalam karyanya yakni Wonderland Indonesia.
Tertarik untuk mengenal budaya Indonesia khususnya alat musik tradisional? Yuk, simak deretak alat musik khas Indonesia yang sudah terkenal hingga mancanegara.
Alat Musik Tradisional Indonesia
1. Angklung
Nama alat musik angklung sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan dunia internasional pun sudah mengenal alat musik ini karena di berbagai negara sering mengadakan pertunjukan angklung.
Angklung berasal dari Jawa Barat dan terbuat dari bambu. Cara memainkannya pun cukup mudah, hanya dengan menggoyangkan tangan sambil mengikuti ketukan nada dari lagu. Ketika alat ini digoyang, akan muncul bunyi yang harmonis. Bunyi yang muncul ini karena adanya benturan dari badan pipa bambu. Adapun, bunyi yang dihasilkan akan tercipta susunan nada 2,3, 4 nada dalam setiap ukuran baik besar hingga kecil.
Baca juga: Dari Honai hingga Kariwari: Mengenal Ragam Rumah Adat di Papua
2. Serune Kale
Beralih ke kota Serambi Mekah, ada serune kale yang merupakan alat musik tradisional dari kota ini. Serune kale populer di daerah Pidie, Aceh Barat dan Aceh Besar. Penggunaan alat musik ini sering dimainkan bersamaan dengan gendang dan rapai di berbagai acara hiburan, pengiring tari atau penyambutan tamu.
Alat musik ini terbuat dari kayu, kuningan dan tembaga. Sedangkan bentuknya hampir mirip dengan seruling bambu, di mana pangkalnya ramping dan melebar hingga ujungnya.
3. Sasando
Alat musik tradisional dari Rote, Nusa Tenggara Timur sangat populer dan sudah mendunia. Banyak artis-artis yang memasukkan petikan sasando ke dalam musik mereka. Bentuk dari Sasando hampir mirip dengan gitar, dengan bagian tengah berbentuk tabung panjang terbuat dari bambu.
Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipetik menggunakan kedua tangan. Ketika sasando dipetik akan menghasilkan suara yang lembut dan merdu. Untuk jumlah senar mengikuti jenis sasando, misalnya sasando gong khas Pulau Rote memiliki 12 senar, sedangkan sasando biola dari Kupang memiliki 48 dawai.
Di tahun 1960-an, Arnoldus Edon menciptakan sasando elektrik. Untuk sasando jenis ini terdiri dari 30 dawai dan tetap menggunakan daun lontar.
4. Gamelan
Gamelan merupakan alat musik tradisional yang bisa ditemukan di berbagai daerah seperti Jawa, Lombok hingga Bali. Alat musik yang satu ini juga sudah mendunia dan disukai oleh musisi dunia. Bahkan, beberapa sekolah di New Zealand dan Amerika Serikat telah memasukkan gamelan ke dalam kurikulum belajar.
Di tahun 2021, gamelan ditetapkan sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTB) pada Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis.
Gamelan dimainkan dengan cara ditabuh atau dipukul. Penggunaan alat musik ini tak hanya di pertunjukan seni saja, tapi di berbagai acara adat serta ritual keagamaan tertentu.
5. Kolintang
Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari bilahan kayu yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki urutan nada beraturan dari rendah ke tinggi.
Cara memainkan alat ini dengan dipukul menggunakan alat. Awalnya, kolintang digunakan dalam upacara ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur. Tapi, seiring perkembangan zaman, alat musik ini digunakan untuk hiburan, pengiring tarian hingga pertunjukan musik.
Kolintang terbagi ke dalam sembilan jenis berdasarkan suara yang dihasilkan yaitu cella (cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), loway (bass), uner (alto 1), uner rua (alto 2), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2), ina taweng (melodi 3), katelu (ukulele).
6. Sape
Jika dilihat sekilas, bentuk sape mirip gitar dan gambus. Cara memainkannya pun sama yaitu dipetik. Berasal dari Kalimantan Timur, alat musik ini sering digunakan sebagai pengiring acara adat suku Dayak.
Alunan musik yang dihasilkan dari sape sangat indah. Menariknya, sape bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern seperti keyboard, bass, drum dan gitar. Bahan baku sape dari kayu adau yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan. Yang menjadi ciri khas adalah ukiran suku Dayak di permukaan badan sape. Panjang alat musik ini kurang lebih satu meter.
7. Tifa
Tifa adalah alat musik yang berasal dari tanah Papua, tapi ada juga ditemukan di Maluku. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu dengan membran dari kulit binatang.
Jika tifa Maluku berbentuk tabung dan tidak memiliki pegangan, berbeda halnya dengan tifa Papua yang bagian tengahnya dibuat melengkung serta dilengkapi dengan pegangan di bagian tengah. Alunan suara yang indah dari tifa sering digunakan dalam upacara adat, pengiring tarian perang dan berbagai ritual.
Di Papua, penggunaan tifa menghasilkan irama yang sakral. Tak sekadar itu saja, tifa mempunyai peran penting dalam menentukan ritme serta menghasilkan berbagai tabuhan sehingga membuat ritual tersebut semakin khusyuk.
8. Tolindo atau Popondi
Alat musik ini berasal dari Sulawesi Selatan, tapi dalam penyebutannya memiliki dua bahasa yang berasal dari dua daerah berbeda. Tolindo merupakan sebutan dari suku Bugis, sedangkan popondi sebutan dari daerah Makassar.
Tolindo terbuat dari kayu yang berbentuk busur seperti tanduk sapi atau kerbau, bertumpu di tempurung kelapa dan di ujung atas tanduk dipasang satu senar. Cara memainkan alat musik ini dengan cara dipetik.
9. Kendang
Alat musik tradisional ini berasal dari Jawa Tengah dan menjadi bagian di instrumen gamelan. Di daerah lain, menyebut alat musik ini dengan gendang. Fungsi utama dari kendang adalah untuk mengatur irama di musik gamelan.
Untuk bahan pembuatannya dari kayu dan membrannya terbuat dari kulit binatang. Cara memainkan kendang dengan cara dipukul. Kendang juga banyak digunakan ke dalam arransemen musik dangdut. Tak hanya itu saja, alat musik ini digemari wisatawan untuk dimainkan saat berkunjung ke Pulau Jawa.
Baca juga: Kuliner Purwakarta: 5 Warung Sate Maranggi Terbaik Langsung di Kota Asalnya
Kekayaan budaya Indonesia tercermin dari alat musik tradisional di atas. Bahkan, di setiap alat musik tersebut disematkan ciri khas daerah tertentu dengan cara diukir dan pemilihan bahannya. Semoga ulasan di atas bisa menambah wawasan kebudayaan Indonesia, ya.