JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Bika Ambon: Asal-usul dan Fakta Menarik di balik Kue Favorit Banyak Orang

by Penulis Konten
13 March 2025
Bika Ambon: Asal-usul dan Fakta Menariknya
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Bika ambon adalah oleh-oleh khas Medan berupa kue yang berwarna kekuningan, bertekstur lembut, dan memiliki wujud semacam sarang lebah di bagian dalamnya. Rasanya manis gurih seperti rasa mentega. Sedangkan bagian atasnya terasa legit.

Banyak yang penasaran, apakah bika ini asli dari Medan atau berasal dari daerah lain. Tak sedikit pula yang mempertanyakan apakah bika ambon berasal dari Ambon?

Asal-usul Bika Ambon

Bika tersebut sudah diakui sebagai penganan yang berasal dari Medan. Sedangkan tentang penggunaan nama ambon, ada beberapa pendapat yang beredar. Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang asal-usul bika ambon tersebut.

1. Terinspirasi dari Kue Khas Melayu

Dikutip dari laman Pariwisata Pemko Medan, kemungkinan nama tersebut terinspirsi dari kue khas Melayu, yaitu bika atau bingka yang telah dimodifikasi. Kue tersebut laris dan menjadikan kawasan Jalan Majapahit sebagai pusat penjualannya sejak tahun 1980-an.

2. Diperkenalkan oleh Buruh Transmigran Jawa

Banyak transmigran Jawa yang menetap di daerah Amplas, kawasan yang dikelilingi pabrik dan kebun. Di area kebun inilah, terdapat barak-barak tempat tinggal bagi para transmigran asal Jawa.

Untuk mencari penghidupan, mereka membuat kue yang kemudian dijual di Medan, sekitar 1-2 jam perjalanan dari Amplas. Lokasi penjualannya tersebar di Kesawan, Perniagaan, Kereta Api, dan sekitarnya. Dalam prosesnya, komunitas Tionghoa turut membantu dalam pemasaran kue ini.

Dari asal usul inilah, diduga nama ambon berasal dari singkatan Amplas Kebon, merujuk pada tempat asal para pembuat kue tersebut.

3. Buatan Warga Tionghoa di Medan

Sebagian masyarakat setempat mengatakan bahwa bika ini merupakan kue yang dibuat secara tak sengaja oleh seorang ibu keturunan Tionghoa-Indonesia di Jalan Ambon, Sei Kera, Medan. Faktanya, di seputar jalan ini pula tempat bika tersebut pertama kali dijual.

4. Gara-Gara Dicicipi Orang Ambon

Ada lagi kisah yang menceritakan bahwa di zaman Belanda, ada orang Tionghoa yang bereksperimen membuat kue. Orang Tionghoa yang tinggal di Jalan Majapahit tersebut meminta karyawannya yang berasal dari Ambon untuk mencicipi kue itu. Orang Ambon itu sangat menyukainya dan memakannya dengan lahap.

5. Memang dari Ambon

Ada pula orang lokal yang bercerita bahwa kue tersebut dibawa oleh pedagang dari Ambon. Kue itu kemudian menjadi populer di Medan karena rasanya yang lezat.

6. Orang Ambon Perantauan Tidak Mau Pulang

Cerita yang lain ini juga populer di kalangan masyarakat. Dikisahkan ada orang Ambon yang sedang merantau ke Malaysia membeli oleh-oleh kue bika. Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak mau pulang ke Ambon, melainkan mampir dan menetap di Medan. Perlu diketahui, jarak Medan dengan Malaysia cukup dekat dengan menyeberangi Selat Melaka. Sampai sekarang banyak wisatawan dari Malaysia yang berkunjung ke Medan.

7. Pengaruh Belanda

Bika ini juga diduga berasal dari kata serapan dalam bahasa Belanda, yaitu bijenkor yang dilafalkan menjadi bayenkorf. Kata itu diperkirakan merupakan asal dari kata bika atau bingka. Lebih lanjut lagi, Belanda memiliki jenis kue yang terkenal dengan nama Stroopwafels atau sirup wafel dengan wujud seperti sarang lebah. Diduga kue ini menginspirasi pembuatan bika tersebut pada masa penjajahan Belanda.

8. Dari Bahasa Medan

Versi ini menyebutkan bahwa kue ini tidak berkaitan dengan peristiwa apa pun, melainkan hanya sebagai deskripsi atas tekstur bika ini, yaitu lembut. Lembut dalam bahasa Medan adalah ambon.

Baca juga: Oleh-Oleh Khas Medan untuk Pencinta Kopi: Temukan Rasa Kopi Terbaik

Fakta Menarik di Balik Bika Ambon

Bika Ambon: Asal-usul dan Fakta Menariknya

Di musim liburan atau sekitar Lebaran, persediaan bika di toko-toko roti di Medan selalu ludes terjual. Bika ambon yang selalu laris antara lain Zulaikha, Bolu Meranti, dan Ati. Selain itu, masih banyak toko atau merek lainnya.

Selain rasanya yang enak, bika ambon memiliki beberapa fakta menarik yang perlu diketahui sebagai berikut.

1. Apakah Halal?

Saat ini, menemukan produk halal lebih mudah karena umumnya sudah dilengkapi logo halal di kemasan atau toko. Namun, bika ambon ternyata pernah dibuat dengan bahan yang tidak halal. Dahulu, kue ini dicampur dengan tuak enau atau nira, minuman khas Sumatra Utara, untuk memberikan tekstur kenyal dan rasa manis alami.

Salah satu pelopor bika ambon halal adalah Zulaikha, yang kemudian menjadi merek bika paling populer. Seiring waktu, hampir semua produsen bika ambon kini menggunakan resep halal agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Hal ini juga menyesuaikan dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, di mana bahan beralkohol tidak diperbolehkan dalam konsumsi makanan.

2. Perlu Waktu 12 Jam untuk Memasak Bika Ambon

Memasak bika ambon dengan resep tradisional membutuhkan waktu hingga 12 jam. Lamanya proses ini disebabkan oleh waktu fermentasi adonan yang cukup panjang agar menghasilkan tekstur kenyal dan berongga.

Sementara itu, resep bika ambon modern lebih praktis dan tidak memerlukan waktu selama itu, meskipun tetap memakan waktu yang cukup lama. Hal ini berkat perkembangan bahan-bahan kue modern, yang memungkinkan pembuatan bika ambon dengan cara lebih efisien tanpa mengurangi kualitas rasa dan teksturnya.

3. Bahan Pembuatannya Sederhana

Banyak kue dari zaman Belanda, apalagi dengan tekstur yang sangat lembut dan bentuk yang unik, menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan pada kue-kue Eropa. Tapi tidak demikian dengan bika ini karena bahan-bahannya cukup sederhana, yaitu tepung tapioka, gula, santan, kuning telur, ragi, dan air kelapa.

4. Bika Ambon Hanya Tahan 3-4 Hari

Bika ambon hanya bertahan 3-4 hari di suhu ruang sebelum mulai mengeras. Jika disimpan di chiller kulkas, daya tahannya bisa mencapai seminggu, tetapi teksturnya akan menjadi lebih keras akibat retrogradasi pati.

Untuk mengembalikan kelembutannya, bika ambon sebaiknya dipanaskan dalam microwave sebelum dikonsumsi. Namun, kue ini tidak bisa disimpan di freezer, karena suhu beku dapat merusak teksturnya dan membuatnya semakin keras.

Baca juga: Kue Ape: Warisan Kuliner Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu

Bika Ambon adalah oleh-oleh wajib dari Medan karena rasanya lezat, membawanya tidak repot dan semua orang pasti suka. Jika tidak sempat ke toko untuk membelinya, sekarang sudah bisa pesan melalui kurir online. Outlet bika juga sudah ada di bandara-bandara.

Tags: asal usul bika ambonbika Medankue bikakue enakkue Medanoleh-oleh medan
Share191Tweet120
Next Post
Pemerintah mengatur pembatasan angkutan barang menjelang mudik lebaran

Ini Aturan Pembatasan Truk Angkutan Barang Masa Mudik Lebaran 2025

TERKINI

Masjid Agung Jawa Tengah: Ibadah dan Wisata Religi

Menjelajah Masjid Agung Jawa Tengah, Tempat Ibadah Sekaligus Wisata Religi

14 June 2025
Tempat Wisata di Tegal, Air Panas hingga Pantai

9 Tempat Wisata di Tegal, dari Air Panas hingga Pantai

13 June 2025
Tempat Wisata di Bitung, dari Gunung hingga Laut

10 Rekomendasi Tempat Wisata di Bitung, dari Pegunungan hingga Laut Dalam

13 June 2025
kacab jne tanjungpinang

Permintaan Hasil Olahan Ikan dari Luar Pulau Tinggi, JNE Tanjungpinang Berseri-seri

13 June 2025
Tugu Khatulistiwa: Penanda Garis Tengah Dunia

Mengulas Tugu Khatulistiwa: Penanda Garis Tengah Dunia di Pontianak

13 June 2025
Jaelani, karyawan JNE yang mendapat hadiah rumah dari JNE

Hadiah Rumah dari JNE: Sebuah Kisah Kebahagiaan dan Keberuntungan Jaelani

13 June 2025

POPULER

Daging Kurban: Tip Menyimpan dan Mengolah

Tip Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban agar Awet dan Higienis

by Penulis Konten
5 June 2025

Cara Mengecek Tilang Elektronik dengan Mudah

Cara Mengecek Tilang Elektronik dengan Mudah secara Online

by Penulis Konten
26 May 2025

Kemarau Basah: Fenomena Cuaca yang Bikin Bingung

Apa Itu Kemarau Basah? Mengenal Fenomena Cuaca yang Bikin Bingung Banyak Orang

by Penulis Konten
3 June 2025

North Sentinel Island yang Menolak Modernitas

Mengenal North Sentinel Island: Pulau Terasing yang Menolak Peradaban Modern

by Penulis Konten
27 May 2025

Tempat Wisata di Blitar yang Wajib Dikunjungi

10 Tempat Wisata di Blitar yang Cocok untuk Keluarga dan Solo Traveling

by Penulis Konten
28 May 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal