Menjadi caregiver pasien stroke memang bukanlah suatu hal yang mudah. Pasalnya, pasien cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan activity daily living atau ADL. Pada kondisi darurat medis yang satu ini, pasien sering kali mengalami kesulitan berjalan, berbicara, hingga memahami suatu hal. Tidak sedikit pasien stroke yang juga mengalami kelumpuhan atau mati rasa di beberapa bagian tubuhnya.
Stroke sendiri diakibatkan oleh beragam faktor yang menghambat pasokan darah ke otak. Gangguan terhadap pasokan darah ke otak ini diakibatkan oleh penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Siapa yang tidak mengenal Tukul Arwana? Di tahun 2021, santer tersiar bahwa pembawa acara sekaligus komedian legendaris ini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit sebagai pasien stroke. Tukul yang sebelumnya terlihat sehat-sehat saja dalam membawakan sebuah acara harus terbaring lemah di rumah sakit akibat pendarahan di otak.
Lantas, apakah stroke terjadi begitu saja? Atau masih dapat dicegah? Yuk, temukan jawabannya dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Bagaimana Cara Mencegah Stroke?
Pertama-tama, kamu perlu mengenali faktor risiko dari penyakit stroke. Melansir dari beberapa sumber, terdapat tiga faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi pasien stroke, yakni faktor kesehatan, gaya hidup, dan faktor lainnya. Faktor kesehatan dapat meliputi penyakit hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, segala gangguan dan penyakit jantung, serta sleep apnea.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Jantung, Penyakit Mematikan di Dunia
Selain kesehatan, faktor risiko yang memperburuk penyakit stroke adalah gaya hidup. Memiliki gaya hidup yang kurang sehat akan membuatmu mudah terserang penyakit seperti stroke. Lebih dari itu, faktor lain yang dapat memperburuk risiko penyakit stroke adalah keturunan dan usia.
Meskipun stroke sering kali menyerang pasien secara mendadak, namun terdapat tiga gejala utama yang dapat kamu kenali. Pertama, salah satu sisi wajah akan lebih turun dan pasien stroke tidak mampu tersenyum. Kedua, pasien stroke cenderung akan susah mengangkat salah satu lengan atau keduanya karena mati rasa. Dan yang terakhir adalah pasien akan berbicara tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak dapat berbicara sama sekali meskipun dalam kondisi sadar.
Tips Tetap Bugar saat Menjadi Caregiver Pasien Stroke
Dari uraian kondisi di atas, kebayang kan bagaimana susahnya menjadi caregiver untuk pasien stroke? Meskipun, fokus kamu berpusat pada pemulihan pasien, jangan sampai kamu lalai akan kesehatan diri sendiri, ya. Berikut tips yang dapat kamu coba agar tetap bugas meskipun sedang merawat pasien stroke.
1. Self Care
Stres yang kamu alami selama menjadi caregiver pasien stroke memang sangat manusiawi. Pasalnya, saat menjadi caregiver selain beban pendampingan, kamu juga memiliki beban dalam kehidupan pribadi. Benar kan?
Nah, beberapa sumber menyebutkan bahwa self care merupakan hal krusial yang perlu dilakukan sebagai caregiver. Kamu dapat menyisihkan waktu untuk sekadar melakukan hobi, merawat diri, berolahraga, relaksasi atau melakukan aktivitas lain. Dengan demikian, kualitas pendampingan yang kamu berikan untuk pasien stroke dapat terjaga.
Baca juga: Wajib Paham, Ini 21 Penyakit dan Layanan yang Tak Ditanggung BPJS Kesehatan
2.Istirahat yang Cukup
Bahkan tidak hanya mental, terkadang menjadi caregiver dapat memicu lelah fisik. Kelelahan fisik ini cukup rentan terjadi ketika kamu tidak memiliki waktu istirahat yang cukup.
Istirahat yang cukup dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, memperbaiki suasana hati, dan tentunya dapat memperkuat imun, lho. So, pastikan kamu dalam kondisi fit saat menjadi caregiver pasien stroke, ya!
3. Budayakan Healthy Lifestyle
Memiliki healthy lifestyle atau gaya hidup yang sehat adalah langkah tepat untuk tetap bugar selama menjadi caregiver pasien stroke. Lebih dari itu, memiliki gaya hidup yang sehat juga akan meminimalisir faktor risiko penyakit stroke itu sendiri, lho.
Mulailah untuk menurunkan berat badan jika mengalami obesitas, menurunkan tekanan darah, menghentikan konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok, serta mengurangi konsumsi makanan cepat saji.
4. Jangan Lewatkan Jadwal Makan
Tidak jarang caregiver pasien stroke melewatkan waktu makan atau sekadar menundanya. Padahal, beberapa sumber menyebutkan bahwa menunda makan untuk membantu orang lain adalah hal yang kurang pas. Pasalnya, kamu memerlukan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kualitas pendampingan pada pasien.
Cobalah untuk mematuhi jadwal makan dengan memenuhi gizi dan nutrisi diri sendiri agar kamu mendapatkan energi yang maksimal. Hindari makan terlalu banyak karena itu juga tidak bagus untuk kesehatan diri. Jangan lupa untuk memperhatikan asupan gula. Alih-alih mendapatkan energi, mengonsumsi banyak gula malah membuatmu akan cepat lelah.
Baca juga: Darurat Diabetes, Begini Cara Menghindarinya
Nah, itulah ulasan mengenai tips agar diri tetap bugar saat menjadi caregiver pasien stroke. Ingatlah bahwa kesehatan diri juga penting. Jangan sampai, ketika menjadi caregiver malah kamu juga ikutan ‘tumbang’.
Jika kamu punya tips dan cara tersendiri untuk tetap bugar ketika menjadi caregiver, maka share pengalamanmu di kolom komentar, ya. Selamat mencoba!