Saat ini para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. Berangkat dari hal tersebut, TaniHub Group menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) berupaya untuk mewujudkan digitalisasi di sektor pertanian dan UMKM Indonesia.
Dalam kerja sama tersebut, TaniHub dan Kemenkop UKM memantapkan komitmen bersama melalui pengiriman perdana mangga, bawang merah, dan bawang putih yang berasal dari dua koperasi dan satu kelompok tani binaan Kemenkop UKM kepada TaniHub. Seremoni yang dilakukan di Packing and Processing Center (PPC) TaniHub Group, Malang ini disaksikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Teten, saat ini kondisi petani dan sistem pertanian Indonesia sangat berbeda dengan situasi yang lebih maju di luar negeri, seperti Belanda, Australia, dan New Zealand, dimana para petaninya telah terlembagakan melalui koperasi petani. Di Indonesia, kata Menteri Teten, para petani masih bekerja secara perorangan dengan skala lahan yang kecil.
Baca Juga: Pertamina Dorong 150 UMKM Ikut Indonesia Digital Trade Show 2020
“Jika petani dapat bergabung dalam satu kelembagaan seperti koperasi, maka koperasi tersebut dapat langsung berhubungan market. Dengan begitu, petani dapat lebih fokus meningkatkan produksinya dan menghasilkan produk yang unggul, karena pemasaran dan pengolahan produk sudah dilakukan oleh koperasi petani,” kata Teten dalam keterangan pers.
Lebih lanjut Menteri Teten mengatakan bahwa pihak Kemenkop UKM mendukung dimulainya sebuah pilot project untuk model bisnis korporatisasi pertanian dengan TaniHub. Dalam model tersebut, para petani binaan Kemenkop UKM yang tergabung dalam koperasi petani dapat memasarkan produknya melalui TaniHub, serta mendapatkan pembiayaan dari platform peer-to-peer lending di bawah TaniHub, yaitu TaniFund, dan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di bawah pengawasan kementerian tersebut.
Menteri Teten berharap, model bisnis dapat menjadi percontohan “corporate farming” yang melibatkan petani, koperasi, dan juga offtaker-nya, didukung oleh sistem pembiayaan yang memungkinkan para petani menjadi lebih bankable dan accessible terhadap industri keuangan formal.
“Dengan model bisnis ini, kami lebih optimistis. Koperasi-koperasi petani kita dorong untuk bekerja sama dengan TaniHub Group supaya tidak pusing lagi melakukan pemasaran,” ujarnya.
Baca Juga: Trisemester Awal Barometer Kesuksesan Bisnis Online
Sementara itu, Pamitra Wineka, Presiden dan Co-Founder TaniHub Group mengungkapkan bahwa ia dan timnya sangat antusias dan penuh percaya diri dalam menyambut kehadiran Teten Masduki dan Kemenkop UKM ke Processing and Packing Center (PPC) TaniHub yang berlokasi di Malang. “Kami siap 100 persen untuk mendukung semua mitra-mitra koperasi Kemenkop UKM,” ujar Pamitra.
Kolaborasi ini, lanjut Pamitra, semata bukan untuk kepentingan TaniHub maupun Kemenkop UKM, melainkan untuk para petani dan pelaku UKM terkait. Dengan berjalannya kerja sama strategis ini, produk yang mereka hasilkan dapat mengalami peningkatan nilai jual. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga memperkuat industri dari hulu hingga ke hilir pada sektor pertanian yang selama ini belum berjalan secara optimal.
Sebelumnya, Teten Masduki menuturkan bahwa pemerintah sedang berinisiatif untuk mengembangkan koperasi modern melalui optimalisasi kelembagaan sektor pangan. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat membukakan jalan untuk tercapainya korporatisasi pertanian, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga.
Setelah meresmikan kerja sama dengan TaniHub Group di PPC, Teten Masduki didampingi Pemerintah Kabupaten Malang mengunjungi outlet Malang Strudel di Karanglo. Malang Strudel merupakan salah satu klien UMKM TaniHub yang menghasilkan pai apel strudel, sebuah produk yang diminati sebagai salah satu oleh-oleh khas dari kota Malang. TaniHub memasok Malang Strudel dengan buah apel berkualitas sebagai bahan baku pai apel strudel.
Baca Juga: Gimana Caranya UMKM Dapat Sertifikasi Halal Gratis?