JNEWS – Pemerintah Indonesia terus mengoptimalkan sektor pariwisata dan budaya sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
Melalui pengembangan destinasi wisata berbasis budaya, pemerintah juga berupaya menciptakan peluang baru yang tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tadi sudah kita sepakati, yang lebih penting dari sekedar penetapan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, justru kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” tutur Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara Gelar Reog Ponorogo: Syukuran Penetapan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) beberapa waktu lalu di Jakarta.
Salah satu pencapaian penting Indonesia dalam upaya pelestarian budaya nasional adalah penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO pada 3 Desember 2024 lalu di Asunción, Paraguay. Pengakuan ini tidak hanya mengukuhkan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, tetapi juga membuka peluang besar untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.
Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah bersama Paguyuban Warga Ponorogo mengadakan acara “Gelar Reog Ponorogo” yang melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Acara tersebut sekaligus menjadi wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus melestarikan seni tradisional ini.
Lebih lanjut, pemerintah pusat dan daerah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan Reog Ponorogo melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya yakni melalui pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter yang akan menjadi ikon baru di Ponorogo, Jawa Timur. Monumen ini dirancang sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya yang dilengkapi dengan museum peradaban, amfiteater dan ekosistem seni budaya untuk mendukung pelestarian Reog Ponorogo.
Baca juga: Mengenal Art Center Bali, Pusat Seni Budaya yang Legendaris
Pembangunan monumen tersebut diharapkan akan menjadi pusat atraksi wisata yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, selain itu juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru di Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
Dengan sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi, pemerintah optimis bahwa sektor ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan mendukung perekonomian nasional.
“Nanti kami dengan Pak Bupati dan teman-teman Kemenpar akan mengumpulkan enam kepala daerah untuk mengintegrasikan destinasi wisata tadi. Kira-kira tujuan utamanya kita ingin ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Ponorogo dan sekitarnya. Dan kami yakin kalau ini kita kembangkan betul, bisa berkontribusi cukup besar bagi PDRB Ponorogo. Kita akan berharap ke sana,” tegas Sesmenko Susiwijono. *