JNE Denpasar berbagi keceriaan di Hari Anak Nasional, Sabtu lalu (23/7). Tepat di depan Kantor Cabang Utama JNE Denpasar, Jalan Kanda, Sanur, JNE mengundang anak-anak untuk menuangkan ekspresinya dalam bentuk lukisan mural.
Tiga puluh dua anak ini berasal dari 3 panti asuhan, yakni Panti Asuhan Sunya Darma Giri, Yayasan Panti Asuhan Bina Ekklesia Bali, dan Panti Asuhan Al-Hikmah Denpasar.
Semua anak diberikan kuas dan mereka tampak senang menggoreskan cat warna di media yang disediakan. Mereka menggambar pemandangan dan “Si JONI” yang merupakan maskot JNE. Tak hanya melukis, JNE juga mengajak anak-anak bermain yang membangkitkan kekompakan dan mengajarkan kerja sama dalam sebuah tim.
Baca juga:Â 32 Anak Yatim Melukis Mural bareng Seniman di Kantor JNE Semarang
Kepala Cabang JNE Denpasar, Alit Septiniwati menuturkan, “Tanggung jawab melindungi anak-anak tidak hanya dari orang tua dan guru, namun semua unsur harus bersama – sama memilik peran yang sama termasuk JNE. Dengan tema kegiatan “Anak Terlindungi Indonesia Maju” JNE ikut mengambil bagian dan berperan dalam mencerdaskan anak-anak yang merupakan generasi penerus dan tunas bangsa.
Lebih lanjut Alit mengatakan acara ini diselenggarakan untuk memberikan ruang kreativitas karena selama dua tahun anak-anak terkukung di rumah tidak dapat beraktivitas bebas karena pandemi Covid-19. “Kami mengajak aktivitas mural dengan tujuan untuk mengeksplore kreativitas mereka sehingga bisa bangkit, tambah semangat, dan ceria,” ujar wanita asal Denpasar ini.
Terkait jumlah 32 anak yang diundang, Alit mengatakan hal tersebut sesuai dengan usia JNE tahun ini, yakni 32 tahun pada November 2022 mendatang. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa tentunya JNE ingin berkontribusi dalam kemajuan Indonesia salah satunya ikut mendidik anak-anak.
“Anak-anak terlindungi Indonesia maju bukan hanya tugas orang tua dan guru, tapi semua warga Indonesia karena anak adalah tunas bangsa. Kami mengundang 32 anak karena November nanti JNE berusia 32 tahun,” ucap Alit saat diwawancarai di sela-sela kegiatan.
 Baca Juga: Berbagai Gerakan Seru untuk Olahraga di Rumah
Panti asuhan yang diundang berlatar belakang berbeda sebagai cerminan keberagaman di Indonesia. Anak-anak yang datang ada yang memakai udeng dan juga ada yang mengenakan pakaian muslim. Walau dari latar belakang berbeda tapi mereka tidak malu untuk berbaur. Anak-anak pun tampak senang dan ceria.
Sementara itu, perwakilan dari panti asuhan, Ketut Sion dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada JNE yang mengundang anak-anak untuk berkreasi. Dengan kegiatan ini JNE sebagai lembaga swasta menunjukkan kepedulian kepada anak-anak. “Kami bersyukur JNE mengambil tanggung jawab itu dengan memperhatikan anak-anak yang tinggal di panti asuhan,” ucapnya.