JNEWS – Perkembangan bisnis kuliner di kalangan UMKM meningkat pesat dari tahun ke tahun. Apalagi produk makanan kemasan sekarang ini menjadi primadona pasar karena mampu menyajikan aneka jenis kudapan yang bisa tahan lama.
Jualan makanan kering tahan lama dan frozen food adalah yang paling diminati sekarang ini. Produk-produk rumahan tersebut memiliki pangsa pasar di segala usia.
Sebut saja kudapan kering seperti stick keju, keripik, kulit pangsit, pangsit, kini makin banyak ditemui di pasaran. Apalagi saat bazaar UMKM, produk-produk tersebut banyak dijual dengan aneka varian rasa, kemasan unik dan harga terjangkau.
Sayangnya, yang menjadi masalah bagi pemilik usaha, bagaimana membuat makanan tersebut bisa tahan lama dan tidak mudah basi. Karena apabila masa kedaluarsa cepat, tentunya akan merugikan bisnis dan membuat biaya operasional makin membengkak.
Tip Membuat Makanan Kemasan Tahan Lama
Agar bisa bertahan dalam dunia bisnis kuliner, inovasi adalah hal mutlak dilakukan. Terlebih bagi UMKM yang menjual makanan kemasan. Kendati makanan kering dalam kemasan dan frozen food adalah inovasi bisnis di tengah gempuran variasi makanan Asia Timur dan western, pemilik UMKM harus tahu bagaimana cara membuat makanan kemasan agar bisa bertahan lama.
Berikut ini beberapa tip yang bisa dilakukan bagi yang ingin mengembangkan usaha makanan kering kemasan maupun baru memulai supaya produknya bisa tahan lama.
1. Wajib Perhatikan Udara di dalam Kemasan
Kadang kala faktor udara tidak terlalu diperhatikan oleh pemilik bisnis, padahal hal ini sangat penting. Bagi beberapa produk makanan seperti roti dan frozen food, udara yang berlebih pada kemasan bisa memicu atau merangsang tumbuhnya bakteri sehingga bisa menyebabkan produk cepat basi.
Cara yang bisa dilakukan agar produk bisa dalam keadaan baik dan tahan lama adalah dengan menggunakan pengemasan vakum. Dengan metode ini, udara tidak akan berlebih, produk makanan beku pun bisa tahan lama dan tentunya tidak mudah basi.
Selain untuk makanan beku, cara ini juga sangat efisien untuk produk keripik. Produk keripik ini salah satu yang rentan terhadap udara. Masalah yang muncul adalah bentuk keripik. Oksigen sebagai zat reaktif, apabila berada di kemasan keripik akan memicu kerusakan produk.
Untuk mengatasi masalah ini, bisa gunakan nitrogen untuk mencegah produk keripik mengalami oksidasi. Zat nitrogen akan membantu menjaga produk keripik memiliki umur simpan yang panjang serta daya tahan bagus.
Baca juga: 10 Merek Produk Makanan Indonesia yang Sudah Mendunia
2. Pastikan Menyegel dengan Benar
Fakta di lapangan tidak sedikit produk yang rusak dalam proses distribusi maupun penjualan karena penyegelan yang tidak rapat.
Makanan kemasan akan bisa bertahan lama juga memperhatikan cara menyegel dengan benar. Tahapan penyegelan ini sangat penting untuk menunjang kualitas, produk bisa terlindungi dengan maksimal dan ketahanannya terjaga.
Untuk bisa memberikan proteksi secara maksimal, pemilik UMKM harus memerhatikan alat penyegelan yang digunakan. Karena, beberapa alat penyegelan akan sangat memengaruhi hasilnya.
Sebagai contoh, apabila produk yang dijual menggunakan kemasan plastik cukup tebal, maka hindari penggunaan mesin segel dengan segel cukup tipis. Pasalnya, segel tipis ini tidak mampu memberikan perlindungan cukup maksimal. Bisa saja dalam proses distribusi segelnya terbuka.
Perhatikan juga plastik yang akan disegel sudah dalam keadaan bersih, tidak ada bercak minyak maupun kotoran di bagian yang akan segel. Selain itu, cek apakah plastik tidak terlipat, tidak miring saat disegel.
3. Pilih Plastik Kemasan yang Tepat
Bahan plastik sangat menentukan daya tahan produk yang dijual. Sebagai contoh, produk kopi bubuk bisa tahan lama apabila menggunakan kemasan aluminium daripada nylon.
Jadi, pemilik UMKM harus paham bahwa setiap makanan memiliki keunikan dan ciri khas. Komposisi di tiap produk akan memberikan perbedaan di setiap pengemasannya.
Bahan kemasan plastik aluminium dan nylon sangat direkomendasikan untuk digunakan di berbagai makanan kemasan.
4. Menjaga Kebersihan
Dalam proses pengemasan kebersihan harus dijaga. Produk makanan kemasan bisa dengan mudah terkontaminasi apabila lingkungannya tidak mendukung.
Cara preventif agar kebersihan tetap terjaga saat proses pengemasan yaitu:
- Mengenakan sarung tangan
- Gunakan penutup rambut
- Pakai masker
- Rutin membersihkan ruangan pengemasan dan penyimpanan
- Bersihkan peralatan sampai bersih
- Jaga suhu ruangan agar tetap stabil
5. Perhatikan Suhu Penyimpanan
Dalam menjual makanan kemasan, penting memperhatikan suhu penyimpanan produk. Apalagi produknya adalah makanan beku. Hindari meletakkan produk di tempat terlalu basah, kering, lembap hingga terpapar sinar matahari langsung.
Kenali karakteristik bahan dan produk yang akan dijual, sehingga penempatannya bisa di suhu yang tepat. Penempatan suhu penyimpanan bisa juga ditulis di kemasan agar pembeli paham untuk menempatkannya di mana.
Ketahui 3 Teknik Pengemasan Makanan Kemasan
Ada 3 teknik pengemasan makanan yang bisa dipilih agar bisa tahan lama dan kualitasnya tetap terjaga. Berikut penjelasannya.
1. Teknik Pengemasan Vacuum Bag
Di salah satu poin di atas sudah menyebutkan teknik pengemasan vacuum bag dibutuhkan agar menghindari udara yang berlebih dalam kemasan. Cara ini cukup ampuh dalam menjaga ketahanan makanan khususnya produk frozen food. Teknik ini dipercaya bisa meminimalkan kerusakan komposisi gizi dan terhindar dari kontaminasi bakteri.
Teknik vacuum bag dilakukan dengan mengeluarkan udara di dalam kemasan sehingga menjadi kedap udara. Setelah selesai melalui proses vakum, produk tersebut akan di-sealing menggunakan alat vacuum sealer.
2. Menggunakan Aluminium Foil
Kemasan aluminium foil umumnya digunakan untuk membungkus produk makanan yang mesti dijaga aroma dan juga kerenyahannya. Pengemasan dengan bahan ini tidak memiliki efek samping yang bisa membahayakan kesehatan. Bahan aluminium foil memiliki sifat fleksibel dan tidak tembus cahaya.
Dengan cara ini bisa meminimalkan paparan sinar matahari dan masuknya udara maupun bakteri dalam kemasan yang bisa memengaruhi daya tahan produk.
3. Teknik Nitrogen Flushing
Umumnya teknik nitrogen flushing ini ditemukan di makanan kemasan seperti aneka keripik. Bungkus keripik seperti tampak menggelembung tetapi saat dibuka ternyata separuh kemasan berisi udara.
Cara pengemasan ini dengan cara mengeluarkan oksigen dari bungkus dan menggantinya dengan nitrogen. Penggantian kedua gas ini bertujuan untuk menghindari oksidasi yang menyebabkan makanan cepat basi dan rusak. Pasalnya, oksigen bisa memicu ragi, jamur, dan bakteri lain yang mampu merusak makanan.
Teknik pengemasan ini aman untuk makanan. Nitrogen di dalam kemasan tidak bereaksi dengan makanan, sehingga bisa menjaga makanan tetap awet dan tahan lama.
Baca juga: Cara Memulai Usaha Produk Makanan dari Rumah dan Kiat untuk Mengembangkannya
Makanan kemasan memang membutuhkan cara pengemasan serta teknik yang tepat agar bisa memiliki ketahanan yang lama, awet dan kualitas terjaga. Pastikan untuk memilih pengemasan yang sesuai dengan komposisi produk.