JNEWS – Museum Sonobudoyo merupakan destinasi wisata sejarah, budaya, dan edukasi yang wajib dikunjungi ketika sedang berada di Yogyakarta. Apalagi lokasi museum ini strategis, yaitu berada di antara Titik Nol Malioboro dan Kraton Yogyakarta.
Museum ini dikelola secara profesional oleh Dinas Kebudayaan DIY yang telah berpengalaman mengelola museum-museum terbaik di Indonesia.
Sejarah Museum Sonobudoyo
Dikutip dari laman Sonobudoyo Jogjaprov, cikal bakal museum ini adalah sebuah yayasan yang bernama Java Instituut, yang bergerak di bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Java Instituut didirikan pada tahun 1919 di Surakarta. Pada tahun 1934, Java Instituut mendirikan museum di lahan yang merupakan hadiah dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke VIII di Yogyakarta.
Pada tanggal 6 November 1935, Museum Sonobudoyo diresmikan. Tahun 1974, museum ini diserahkan kepada pemerintah Indonesia di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai bulan Januari 2021, museum ini kembali lagi ke daerah di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DIY. Setahun kemudian, Museum Negeri Sonobudoyo menjadi UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) di Dinas Kebudayaan DIY.
Baca juga: Itinerary 3 Hari di Jogja: Petualangan Budaya dan Alam
Profil Museum Sonobudoyo sebagai Pusat Kebudayaan Jawa
Museum ini memiliki 2 unit bangunan di lokasi yang berbeda tetapi cukup dekat. Museum Negeri Sonobudoyo Unit I beralamat di Jalan Trikora / Pangurakan No. 6 Yogyakarta, tepatnya di sebelah utara Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Museum ini menempati bangunan Joglo dengan arsitektur Masjid Kraton Kasepuhan Cirebon, yang didesain oleh Ir. Th. Karsten.
Selain itu, ada pula Museum Negeri Sonobudoyo Unit II yang terletak di Jalan Wijilan. Dahulu bangunan yang tak jauh dari pusat gudeg Wijilan ini merupakan tempat peristirahatan Gusti Kanjeng Condrokirono istri K.P.H Danurejo VIII Patih Yogyakarta yang terakhir. Karena itu, tempat ini dikenal dengan sebutan Dalem Condrokiranan. Fungsinya saat ini adalah sebagai pusat informasi, penelitian, dan penyimpanan koleksi museum.
Sonobudoyo menyediakan fasilitas ruang pamer, sewa tempat, pemandu wisata serta layanan manuskrip dan perpustakaan. Berikut penjelasannya.
1. Ruang Pamer
Ruang pamer di Unit I terdiri dari ruang wayang, ruang topeng, ruang batik, ruang ukir, ruang logam, ruang mainan, ruang prasejarah, ruang Bali, dan ruang senjata. Sedangkan ruang pamer di Unit II juga menampilkan koleksi dari Unit I yang tidak tertampung, ditambah dengan koleksi emas.
2. Sewa Tempat
Unit I menyewakan Gedung Pameran Temporer yang dilengkapi tempat parkir yang luas untuk berbagai kegiatan. Di dalam gedung tersebut terdapat ruangan-ruangan, yaitu aula besar dan aula kecil.
Sementara Unit II menyewakan gedung yang lebih menonjolkan kebudayaan Jawa. Tempat ini lebih tenang dan luas sehingga cocok untuk mengadakan acara-acara dengan unsur kejawen yang kental, misalnya acara pernikahan. Bahkan posisi gedung ini telah diatur menghadap ke selatan agar tidak ngungkuri (membelakangi) Kraton.
3. Pemandu Wisata
Museum Negeri Sonobudoyo memiliki 65.000 koleksi sehingga pengunjung mungkin bingung melihatnya. Kehadiran pemandu wisata ini akan memberikan makna terhadap semua benda yang dipajang. Bahkan kadang mereka juga menceritakan kisah-kisah yang tidak ditemui di buku-buku sejarah di sekolah.
Pemandu wisata di Sonobudoyo telah melalui tahap seleksi dan pelatihan yang ketat karena harus bisa memberikan informasi kepada semua kalangan termasuk wisatawan asing. Di sini juga banyak mahasiswa jurusan sejarah yang sedang magang. Para pemandu wisata ini disediakan gratis oleh pengelola. Pengunjung hanya perlu memintanya pada petugas loket.

4. Layanan Manuskrip dan Perpustakaan
Ini merupakan layanan khusus bagi masyarakat yang ingin mengetahui sejarah Jawa, baik untuk keperluan akademik, riset, atau penulisan lainnya. Sonobudoyo menyediakan ruangan khusus yang berisi majalah, koran, jurnal, laporan penelitian, buku, dan sebagainya. Koleksi manuskrip yang berharga, antara lain Babad Tanah Jawa, Babad Diponegoro dan naskah-naskah lain yang masih dalam bentuk daun lontar.
Karena sangat berharga, naskah-naskah tersebut tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang. Sebagian dari manuskrip tersebut sudah digitalisasi. Bentuk digitalnya bisa diakses di lantai 2. Pengunjung tidak diperkenankan melakukan scan atau memotret sendiri untuk menghindari kerusakan. Soft copy bisa diminta ke petugas.
Letak perpustakaan umum ada di dekat Unit I, yaitu eks Gedung KONI. Sedangkan perpustakaan khusus naskah ada di Unit II.
Panduan Wisata di Museum Sonobudoyo

Jika membuat itinerary liburan ke Yogyakarta, kunjungan ke Museum Negeri Sonobudoyo dapat disatukan dengan banyak destinasi utama Yogyakarta lainnya. Berikut ini adalah panduan wisata ke Museum Sonobudoyo yang lengkap.
1. Jam Buka Museum Sonobudoyo
Ada beberapa jam buka yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Jam buka ruang pamer Unit I: Selasa-Minggu pukul 08:00-21:00 dengan batas pembelian tiket terakhir pukul 20:00. Hari Senin tutup.
- Jam buka Unit I selama Ramadan: pukul 08:30-17:00 dengan batas pembelian tiket terakhir pukul 16:00.
- Jam buka ruang pamer Unit II: pukul 07:30 – 16:00.
- Jam buka perpustakaan: Senin-Kamis pukul 08.00-15.30 dan Jumat pukul 08.00-14.00. Hari Senin, Selasa, dan hari libur nasional tutup.
2. Harga Tiket Masuk Museum Sonobudoyo
Harga tiket masuk reguler Sonobudoyo cukup murah, yaitu:
- Dewasa: Rp10.000
- Anak-anak: Rp5.000
- Wisatawan asing: Rp20.000.
Di hari-hari tertentu sesuai jadwal yang ditetapkan, ada pagelaran wayang kulit, wayang topeng panji dan kesenian rakyat lainnya dihelat di area museum. Untuk tiket dan jadwal selengkapnya biasanya akan diumumkan melalui akun media sosial resmi museum yakni di Instagram @sonobudoyo.
3. Lokasi Parkir Museum Sonobudoyo
Museum ini memiliki halaman yang luas untuk parkir mobil dan motor. Namun di musim libur, tempat parkir ini kemungkinan besar penuh. Sedangkan parkir bus terdekat adalah di kantung parkir Senopati (dekat BI). Jaraknya hanya 650 meter dari museum dan bisa ditempuh dengan jalan kaki melalui trotoar yang cukup lebar dan nyaman.
4. Objek Wisata yang dekat dengan Museum Sonobudoyo
Salah satu daya tarik pusat Kota Yogyakarta adalah objek wisata yang saling berdekatan. Sekali parkir bisa ke beberapa objek wisata sekaligus. Berikut ini adalah objek wisata lain yang dekat dengan Sonobudoyo:
- Kraton Yogyakarta
- Museum Kereta Kraton
- Masjid Gedhe Kauman (Masjid Jawa dari abad ke-18)
- Pusat Gudeg Wijilan
- Pendopo Lawas (angkringan buka malam)
- Titik Nol
- Malioboro
- Benteng Vredeburg
- Gedung Negara
- Pasar Beringharjo
- Taman Pintar
Baca juga: Itinerary Jogja Nightlife: Menjelajahi Kehidupan Malam Kota
Museum Sonobudoyo di Yogyakarta merupakan tempat terbaik untuk memahami budaya Jawa. Koleksinya lengkap dari benda bersejarah, benda budaya hingga manuskrip, ditambah dengan informasi yang detail dari para pemandu wisata yang kompeten.
Wisatawan akan mendapatkan pengetahuan baru yang menakjubkan, yang hanya bisa didapatkan dengan berkunjung langsung ke museum ini.