JNEWS – Kadang kala, keinginan berolahraga sering terhalang oleh berbagai hal yang tidak diduga, seperti macet di jalan, ada rapat mendadak atau harus menemani anak. Itulah mengapa memiliki sejumlah peralatan fitness di rumah menjadi solusi terbaik untuk bisa olahraga tanpa perlu ke gym dan waktu lebih fleksibel.
Pentingnya pola hidup sehat sudah mulai disadari oleh sebagian besar masyarakat. Salah satu titik balik kesadaran yang muncul di masyarakat adalah pandemi COVID-19 yang pernah melanda dunia. Lalu ditambah edukasi terkait kesehatan sangat masif di media sosial.
Masyarakat pun mulai berbenah diri agar bisa memiliki kualitas hidup lebih baik. Kunci utama untuk mendapatkannya adalah pola hidup sehat. Namun, melakukan pola ini ada rangkaian yang harus dilakukan seperti mengatur pola makan, manajemen stres, tidur berkualitas, dan rutin berolahraga.
Kebiasaan berolahraga pun sudah masif di berbagai kalangan. Ini bisa dilihat dari animo masyarakat tiap akhir pekan berolahraga baik lari, jogging hingga bersepeda di kawasan car free day di tiap kota. Tentu saja ini harus disambut baik, karena dengan rutin berolahraga bisa meminimalkan berbagai risiko penyakit dan membuat tubuh lebih sehat.
Panduan Memilih Peralatan Fitness Bagi Pemula
Sayangnya, bagi sebagian orang, melakukan olahraga ini gampang-gampang susah. Karena terkendala berbagai aktivitas yang tidak boleh ditinggalkan. Apalagi bagi ibu rumah tangga yang aktivitasnya tiada henti, tetapi ingin sekali berolahraga. Karena keterbatasan waktu dan alat, akhirnya jadi mager dan memilih untuk tidak berolahraga.
Sebenarnya tidak perlu khawatir apabila tidak bisa ke gym atau ikut olahraga di car free day, karena dengan menyiapkan berbagai peralatan fitness di rumah, kita bisa melakukan aktivitas fisik kapan saja.
Namun, sebelum memutuskan membeli peralatan untuk olahraga di rumah, ada baiknya tahu panduan dalam memilihnya. Hal ini bertujuan agar tidak salah beli atau sekadar ikut-ikutan yang lagi tren saja. Namun, membeli peralatan tersebut sesuai dengan kebutuhan, bujet hingga ketersediaan ruangan di rumah.
1. Tentukan Tujuan Olahraga
Kok olahraga perlu tujuan? Karena olahraga ada banyak jenisnya dan bisa menyesuaikan dengan tujuan. Apakah untuk menaikkan massa otot, untuk kardio, atau menurunkan berat badan?
Dengan menentukan tujuan yang jelas, maka akan memudahkan dalam membeli peralatan fitness. Contohnya, apabila tujuan olahraga adalah membakar kalori dan kesehatan jantung, membeli treadmill adalah pilihan yang tepat. Namun, apabila ingin fokus membangun massa otot, bisa memilih alat angkat beban seperti dumbel yang lebih sesuai.
Menentukan tujuan olahraga ini akan membantu mencapai apa yang diinginkan. Jadi, tidak ada peralatan yang tidak terpakai di rumah sampai berdebu atau karatan.
Baca juga: Berbagai Gerakan Seru untuk Olahraga di Rumah
2. Sediakan Bujet
Apabila sudah menentukan tujuan, berikutnya adalah menyediakan bujet untuk membeli peralatan fitness tersebut. Langkah terbaik dalam menentukan bujet adalah melakukan riset.
Buat list apa saja alat yang akan dibeli, lalu dicek harganya di marketplace. Ada banyak alat fitness yang harganya terjangkau tetapi tetap berkualitas.
Bisa juga mempertimbangkan alat fitness bekas tapi masih dalam kondisi yang bagus untuk menghemat bujet. Setelah membuat list dan melakukan riset, maka total bujet pun bisa diketahui dengan pasti. Jadi, kamu bisa alokasikan dana setiap gajian atau menggunakan uang tabungan. Tidak mesti harus membeli semuanya secara bersamaan, dibeli satu per satu pun tidak masalah agar menyesuaikan dengan bujet.
3. Cek Ruangan di Rumah
Sebelum membeli, ada baiknya cek ruangan yang tersedia di rumah. Peralatan fitness memiliki berbagai ukuran, mulai yang kecil hingga besar. Agar peralatannya bisa muat di rumah, tentukan di ruangan mana alat tersebut akan diletakkan. Apakah ruangan tersebut cukup luas untuk menyimpan alat-alat tersebut atau justru ruangan di rumah terbatas?
Ada baiknya mengukur ruangan yang tersedia dan ‘berpotensi’ dijadikan tempat untuk berolahraga. Ini membantu agar bisa membeli peralatan dengan ukuran yang tepat. Apabila ruangan di rumah ukurannya terbatas, bisa mempertimbangkan memilih peralatan yang bisa dilipat atau multifungsi, sehingga tidak membutuhkan ruang yang lapang.
4. Pilih Toko dengan Kredibilitas yang Baik
Ada banyak toko peralatan fitness baik secara online maupun offline. Apabila ingin membeli peralatan tersebut secara langsung, bisa mencari tahu ulasan di Google Maps, atau bertanya pada teman maupun keluarga yang pernah membeli alat di toko tersebut.
Jika membeli secara offline, jangan sungkan untuk bertanya apakah peralatan tersebut bisa dicoba atau tidak. Dengan demikian, akan tahu bagaimana cara penggunaan alat tersebut.
Sebaliknya, apabila tidak mau repot keluar rumah, membeli di e-commerce bisa jadi pilihan terbaik. Pilihlah toko online yang memiliki reputasi baik. Hal ini bisa dilihat dari rating toko, kecepatan membalas pesan hingga ulasan pengguna.
Dengan mengetahui kualitas toko dari berbagai ulasan, akan membantu kamu membeli alat dengan kualitas terbaik dan terhindar dari penipuan.
5. Cek Garansi
Setiap toko olahraga biasanya memiliki garansi untuk peralatan tertentu yang bisa diklaim. Dengan adanya garansi, calon pembeli bisa melakukan klaim apabila setelah barangnya tiba terdapat kerusakan, atau ada fitur yang tidak berfungsi.
6. Kemudahan Penggunaan dan Perawatan
Peralatan fitness yang dibeli harus mudah digunakan dan juga dirawat. Membeli peralatan yang cukup rumit dan fitur terlalu banyak, cenderung membuat malas untuk latihan.
Oleh karena itu, pilihlah alat dengan petunjuk penggunaan yang jelas dan tidak rumit. Pertimbangkan juga cara perawatannya. Karena beberapa alat membutuhkan perawatan rutin seperti penggantian suku cadang hingga pelumasan.
Baca juga: Olahraga Kardio untuk Pemula: Panduan Memulai dengan Aman dan Efektif
Mau hidup sehat sekarang ini sudah dimudahkan dengan berbagai fasilitas baik di ruang publik atau menyediakannya di rumah. Panduan memilih peralatan fitness di atas bisa diterapkan agar bisa membeli alat yang tepat sesuai kebutuhan bukan sekadar ikut-ikutan saja.