JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Peuyeum Bandung: Asal Usul dan Tradisi di Balik Makanan Fermentasi Khas Sunda

by Penulis JNEWS
8 May 2024
Peuyeum Bandung: Asal Usul dan Tradisi di Balik Makanan Fermentasi Khas Sunda
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Peuyeum Bandung pernah mengalami masa jaya, yaitu sebelum dibangunnya Tol Cipularang (Cikampek – Padalarang). Peuyeum pernah menjadi oleh-oleh wajib bagi siapa saja yang keluar masuk Jakarta. Belum lagi setiap Lebaran, sentra penjualan peuyeum di Kampung Citatah, Cipatat, Kabupaten Bandung akan diserbu pemudik.

Sekarang peuyeum masih populer untuk oleh-oleh meski tidak semasif dulu. Lebih dari itu, peuyeum Bandung merupakan warisan teknik fermentasi asli Indonesia yang patut dilestarikan.

Asal Usul Peueyeum Bandung

Peuyeum Bandung: Asal Usul dan Tradisi di Balik Makanan Fermentasi Khas Sunda

Dikutip dari laman Kemdikbud, peuyeum berasal dari bahasa Sunda, yang artinya tapai singkong. Sedangkan Bandung merujuk ke Kabupaten Bandung, yaitu letak Kecamatan Cimenyan, yang merupakan asal usul peuyeum. Jadi, asal usul peuyeum bukan Cipatat meski di kemudian hari sentra penjualan peuyeum ada di Cipatat.

Pada zaman penjajahan, singkong atau ubi kayu menjadi makanan pokok masyarakat Sunda karena lebih mudah ditanam atau dibeli daripada nasi. Saking mudahnya ditanam, akhirnya terjadi panen yang berlebihan sehingga banyak singkong yang dibuang karena terlalu lama disimpan sehingga tidak layak dikonsumsi.

Warga Cimenyan berinisiatif menyelamatkan produksi singkong yang berlimpah itu dengan melakukan fermentasi. Proses fermentasi ini sudah dilakukan sejak tahun 1800-an dengan hasil yang berbeda dari daerah lain. Hasil fermentasi yang disebut peuyeum ini terkenal menggunakan singkong yang besar-besar dan rasanya manis.

Peuyeum mulai berjaya pada tahun 1950-an. Namun kejayaan itu menurun sejak diresmikannya Tol Cipularang. Peuyeum bisa langsung dimakan sebagai camilan dan dapat memberikan rasa hangat sebagai efek fermentasi. Selain itu, orang Sunda juga mengolah peuyeum menjadi colenak (dicocol enak), yaitu peuyeum bakar yang dicocol saus gula merah atau kinca.

Baca juga: 10 Makanan Tradisional yang Hampir Punah dan Apa yang Bisa Dilakukan untuk Melestarikannya

Proses Fermentasi Peuyeum Bandung

Cara fermentasi peuyeum Bandung cukup mudah dan bisa dicoba di rumah. Namun hasilnya mungkin akan berbeda, tergantung dengan jenis singkong yang digunakan. Bahan untuk membuat peuyeum adalah singkong, air, dan ragi.

Berikut proses fermentasi dalam pembuatan peuyeum Bandung.

  1. Kupas kulit singkong dengan cara toreh atau garis salah satu sisi singkong dengan pisau dari atas hingga bawah. Usahakan pisau mengenai daging singkong. Setelah itu, kopek singkong menggunakan tangan tanpa pisau. Dengan cara ini, daging singkong akan mulus, tidak boncel terkena pisau. Umumnya singkong berkualitas bagus mudah dikupas dengan cara ini.
  2. Potong bagian bawah dan atas singkong. Ini yang merupakan ciri khas peuyeum Bandung sehingga menarik ketika digantung di etalase. Tapi jika untuk dimakan sendiri dapat dipotong sesuai selera.
  3. Cuci bersih dan rendam sebentar.
  4. Rebus selama 15 – 30 menit hingga setengah matang, tergantung jenis singkong. Letakkan singkong yang besar di bagian bawah agar dapat siap dalam waktu yang sama.
  5. Angkat singkong dari panci, lalu letakkan di ruang terbuka agar cepat dingin sambil ditiriskan. Inilah proses yang paling penting karena harus bersabar. Jika kadar air masih tinggi, jangan buru-buru diberi ragi karena akan berjamur.
  6. Setelah dingin, barulah diberi ragi. Gunakan ragi bulat yang dihaluskan, bukan ragi instan. Cara memberikannya adalah dengan dibalurkan, seperti membalurkan lulur ke tubuh. Pastikan semua bagian luar dibaluri ragi agar hasilnya merata. Jika baluran ragi tidak rata, akan ada bagian peuyeum yang masih keras.
  7. Letakkan singkong dalam wadah yang telah dialasi daun pisang. Kemudian tutup lagi seluruh singkong dengan daun pisang. Usahakan menggunakan wadah anyaman bambu atau besek. Jika tidak ada, wadah lain pun tidak ada-apa.
  8. Tunggu 1 – 2 hari, minimal 24 jam, maka singkong akan berubah menjadi peuyeum.

Wisata Kuliner Peuyem Bandung

Peuyeum Bandung: Asal Usul dan Tradisi di Balik Makanan Fermentasi Khas Sunda

Peuyeum Bandung masih menjadi favorit oleh-oleh warga Jawa Barat dan wisatawan yang menjelajahi kota-kota di Jawa Barat. Sedangkan para pengguna tol dapat membeli peuyeum di rest area. Pengelola rest area berusaha menghadirkan kuliner khas setempat agar suasana asli wilayah tersebut tidak hilang. Suasana rest area juga lebih menyenangkan dan tidak kaku dengan hadirnya kuliner khas.

Sedangkan di luar rest area, peuyeum Bandung dapat dibeli di Teminal Leuwipanjang, jalur Bandung – Cianjur, jalur Padalarang – Cipatat – Raja Mandala, dan masih banyak lagi.

Jika ingin peuyeum dengan cita rasa yang berbeda bisa datang ke Jl Cihampelas, Kota Bandung. Di sini ada peuyeum Pak Dadan, Mang Ohin, Pa Opik, dan masih banyak lagi. Di sini terkenal dengan peuyeum mentega atau madu dengan kisaran harga Rp17.500 per kilogram. Deretan penjual peuyeum ini selalu ramai pembeli dari berbagai kota untuk oleh-oleh karena Cihampelas merupakan salah satu tujuan wisata belanja utama di Bandung.

Baca juga: Daftar Lengkap 15 Makanan Khas Jawa Barat yang Selalu Dicari Wisatawan

Peuyeum Bandung masih bertahan setelah lebih dari dua abad. Produk fermentasi khas Sunda ini merupakan kuliner khas yang tetap manis meski harus bergeser demi kemajuan zaman. Warisan kuliner Nusantara ini akan menjadi oleh-oleh yang mengesankan penerimanya.

Tags: asal usul peuyeumBandungcara fermentasi peuyeumKabupaten BandungKampung Citatahpeuyeumpeuyeum Cipatatproses fermentasitapai singkong
Share244Tweet152
Next Post

Mengungkap Metode Google Street View dalam Mendokumentasikan Jalanan Dunia

TERKINI

penting untuk mengenali manajemen risiko

Sejumlah Salah-Paham tentang Manajemen Risiko, Yuk Kenali!*

19 August 2025
jne di boven digoel

Gerak JNE di Tanah Bersejarah, Boven Digoel

19 August 2025
kek iya, pelanggan jne yang tinggal di tengah-tengah hutan sawit

Dari Lebatnya Sawit, “Kek Iyan” Menembus Dunia Digital*

18 August 2025
kereta kelas ekonomi generasi baru

Ini Dia, Tampilan Kereta Kelas Ekonomi Generasi Baru

18 August 2025
jakarta muslim fashion week 2025

Rangkaian JMFW Week 2025 Dimulai, Jembatan UMKM Fesyen Rambah Pasar Global

18 August 2025
Para karyawan JNE Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Menilik Jejak JNE di Kota Rengasdengklok

18 August 2025

POPULER

Tempat Wisata di Wonogiri untuk Healing

8 Tempat Wisata di Wonogiri yang Cocok untuk Healing dan Piknik

by Penulis JNEWS
6 August 2025

Oleh-Oleh Snack Khas Korea, Wajib Bawa Pulang

26 Oleh-Oleh Snack Khas Korea yang Wajib Dibawa Pulang

by Penulis JNEWS
29 July 2025

Sound Horeg: Asal Usul dan Kontroversinya

Apa Itu Sound Horeg? Simak Asal-Usul dan Kontroversinya di Masyarakat

by Penulis JNEWS
1 August 2025

Malam Tirakatan untuk Peringati HUT RI

9 Ide Acara Malam Tirakatan untuk Memperingati HUT RI

by Penulis JNEWS
5 August 2025

Candi Jabung: Candi Peninggalan Majapahit di Probolinggo

Candi Jabung: Permata Sejarah Majapahit di Tanah Probolinggo

by Penulis JNEWS
8 August 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal