JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home UKM

Wayang Kamasan, Wadah Lestarikan Warisan Leluhur

by Redaksi JNEWS
27 December 2022
Wayang Kemasan
Share on FacebookShare on Twitter

 

Melestarikan warisan budaya merupakan tugas bagi seluruh lapisan masyarakat agar kebudayaan tidak terkikis dan dilupakan. Namun nyatanya, generasi muda banyak yang tidak tertarik untuk melanjutkan warisan budaya ini.

Berkaca dari permasalahan tersebut, senimal asal Bali Komang Kirtania mendirikan Kirtania Wayang Kamasan sebagai wadah untuk melestarikan lukisan wayang kamasan yang telah menjadi warisan turun temurun.

“Wayang kamasan ini merupakan warisan leluhur turun-temurun yang harus dijaga karena anak-anak muda banyak yang mulai tidak tertarik atau tidak berminat untuk menjadi pelukis. Kirtania melihat bahwa harus ada anak muda yang melihat peluang ini dengan memberikan tempat agar warisan budaya ini tetap terjaga dan ada regenerasi,” ungkapnya di Desa Kamasan, Klungkung, Bali, Rabu (10/8).

Lebih lanjut, Komang bercerita kondisi saat ini bahwa jumlah pelukis awalnya berjumlah empat orang pada tahun 2017. Namun, saat ini sudah 18 orang yang bergabung dengan rentang usia 60-70 tahun.

Dia pun menambahkan bahwa awal mulanya para pelukis ini tidak mau untuk melakukan hal tersebut. Namun, lama-kelamaan karena melihat progres penjualan yang menjanjikan, mereka pun jadi tertarik.

“Produk lukisan yang kami hasilkan antara lain keben yang digunakan untuk upacara adat, kipas tangan untuk salon, totebag, dan suvenir dengan bahan baku dari bambu dari Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng,” ujar Komang.

BACA JUGA : Terminal Tingkir Salatiga Bakal Disulap Jadi Ruang Masyarakat dan UMKM

Melukis wayang kamasang pun rupanya telah berubah dari masa ke masa. Dari dulunya menggunakan batu alam, saat ini menggunakan akrilik.

Komang pun bercerita bahwa omzet dari hasil penjualan lusikan wayang kamasan mencapai Rp20 juta per bulan, di mana harga yang dipatok berkisar dari Rp75 ribu untuk produk kipas bambu, sampai di atas Rp10 juta untuk lukisan. Beragam produk mereka pun sudah dapat dibeli oleh masyarakat luas di marketplace yakni Shopee.

Kemasan Wayang

Dia pun menambahkan bahwa kendala dan tantangan terberat yang dialami oleh mereka ialah kekurangan sumber daya manusia, sementara itu permintaan untuk produk mereka sangat banyak.

“Ke depan saya berharap untuk membuat sanggar lukis guna menjaga keberlangsungan dan punya regenerasi sumber daya manusia,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Suzana Teten Masduki mewakili Bidang Pendanaan Dekranas Indonesia menambahkan, agar ada diversifikasi produk, perlu dilakukan pelatihan teknikal terhadap tahap akhir dari produk tersebut.

“Hal ini perlu dilakukan agar tampilan produk tidak biasa saja, bisa lebih cantik dan menarik serta rapi. Jadi harus diperbaiki kualitas sehingga harga juga bisa bersaing,” ucap Suzana.

Dalam kunjungan kali ini, hadir pula 4 UKM di Klungkung yang berdiskusi bersama Suzana dan Smesco Indonesia antara lain pelaku UKM yang memproduksi kipas, alat yoga (bandana, celana, baju), aksesoris (bros, anting, cincin), dan tas wayang.

Suzana menekankan para pelaku UKM sektor kriya ini membutuhkan pelatihan penjualan online. Hal ini karena sulitnya para pengrajin untuk onboarding digital di antaranya saat membuat landing page.

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Wientor Rah Mada menegaskan Smesco Indonesia sebagai salah satu BLU yang bertugas sebagai Lembaga Layanan Pemasaran KUKM selalu berupaya membuka akses pasar seluas-luasnya bagi produk UKM.

Salah satunya adalah dengan membangun Smesco Fulfillment Center yang merupakan sebuah warehouse sistem yang menjadi solusi logistik bagi para pelaku UKM dalam mendistribusikan produknya ke pasar dengan biaya murah. Pelaku UKM dari seluruh Indonesia dapat mengirimkan produknya ke market dengan ongkos kirim flat rate hanya Rp9.000 se-Jawa.

Untuk mendukung digitalisasi UKM, Smesco Indonesia melakukan pendataan pelaku usaha di Indonesia secara digital melalui dataukm.smesco.go.id. Tercatat saat ini telah terdaftar sebanyak 76.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

“UMKM yang terdaftar akan mendapatkan berbagai informasi terkait program dan pelatihan yang Smesco adakan. Laman ini diharapkan mampu menjadi basis data UMKM yang akurat, mutakhir, dan terpadu,” kata Wientor.

 

Tags: BaliBudayaKelestariankemasanUMKMWayang Kemasan
Share204Tweet127
Next Post
vaksin booster jne

JNE dan Polda Metro Jaya Gelar Sentra Vaksinasi Booster Gratis

TERKINI

Museum Paling Terkenal di Dunia

Hari Museum Internasional: 10 Museum Paling Terkenal di Dunia

18 May 2025
Hari Buku Nasional: Tip supaya Suka Baca Buku Lagi

Hari Buku Nasional: 8 Tip untuk Anak Muda supaya Suka Baca Buku Lagi

17 May 2025
Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand

7 Rekomendasi Tempat Wisata di New Zealand untuk Liburan Tak Terlupakan

16 May 2025
jne marisa

Potensi Ekonomi Pohuwato Tinggi, JNE Marisa Bidik Kenaikan Kiriman

16 May 2025
Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital

Mengenal E-SIM: Teknologi Kartu SIM Digital yang Praktis dan Fleksibel

16 May 2025
agar naik kelas, UMKM kuliner mesti memperhatikan standardisasi mutu produknya

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

16 May 2025

POPULER

Tempat Wisata di Subang yang Bisa Dikunjungi

Liburan ke Subang? Ini Daftar Tempat Wisata Menarik yang Bisa Dikunjungi

by Penulis Konten
25 April 2025

Film Katolik untuk Menambah Wawasan Sejarah

5 Film Katolik yang Menarik untuk Menambah Wawasan Sejarah

by Penulis Konten
6 May 2025

Brain Rot: Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

Mengenal Brain Rot: Ketika Hiburan Berlebihan Merusak Pola Pikir

by Penulis Konten
8 May 2025

Festival Film Cannes: Sejarah dan Film Indonesia

Festival Film Cannes: Sejarah Singkat dan Jejak Film Indonesia di Ajang Ini

by Penulis Konten
10 May 2025

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik

Raminten Jogja: Dari Warung Makan Unik ke Kerajaan Bisnis Budaya Jawa

by Penulis Konten
29 April 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Hobi JONI
    • Lokasi JNE
    • Loker JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • 34 Tahun JNE
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2024
      • Content Competition 2025
      • Pemenang Content Competition 2023
      • Pemenang Content Competition 2024
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • JNE x Slank
    • Pekan Kartini

©2020 - Your Trusted Logistic Portal