Kabupaten Gunungkidul memasuki musim kemarau, sumur-sumur warga mulai kekeringan dan kesulitan air bersih. Kejadian ini mengundang kepedulian dari JNE Yogyakarta untuk membantu warga dalam mengatasi permasalahan yang hampir tiap tahun mereka alami setiap kali musim kemarau.
Seperti motto JNE #connectinghappiness, JNE selalu ingin menghubungkan dan memberi kebahagian pada masyarakat Indonesia. Wujud kepedulian ini ditunjukkan JNE Yogyakarta dengan menyalurkan air bersih sebanyak 50 tangki atau 250 ribu liter untuk 1.068 jiwa di 10 RT Keluruhan Girimulyo pada Selasa (8/9/20).
Marsudi, Head Of Regional Jateng-DIY mengatakan, wujud kepedulian ini untuk menanamkan rasa syukur serta kepekaan karyawan JNE terhadap lingkungan sekitar.
“Mungkin bagi teman-teman yang turut serta dalam bakti sosial hari ini air bukanlah sesuatu yang berharga karena bisa kita dapatkan melimpah. Namun bagi warga disini air sangat berharga karena untuk satu tangki air 5.000 liter mereka harus mengeluarkan biaya 150 ribu rupiah,” jelasnya.
Selain itu para ksatria dan srikandi JNE juga harus peduli terhadap sesama karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Kegiatan penyaluran air bersih kepada warga sudah dilakukan setiap tahunnya, setiap kali memasuki musim kemarau. Warga kesulitan air bersih karena sumur-sumur warga mulai kekeringan, akibatnya warga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan masak, dan minum.
BACA JUGA: Gapai Keberkahan Langit, JNE Tebar Mushaf Al-Quran di Tasikmalaya
Bantuan Wastafel dan Sembako
Tidak hanya menyalurkan air bersih untuk membantu warga, JNE Yogyakarta juga memberikan lima buah wastafel yang ditempatkan pada fasilitas umum di dusun Tungu, wastafel itu ditempatkan di Balai Desa, Sekolah dan Masjid.
Fasilitas ini disediakan agar masyarakat semakin rajin melakukan aktifitas cuci tangan sebagai salah satu bentuk pencegahan covid-19.
JNE Yogyakarta juga memberikan 65 paket sembako bagi warga kurang mampu yang terdampak covid-19. Seluruh bantuan tersebut diterima oleh Suprihatin, Kepala Dusun Tungu didampingi oleh perangkat desa setempat.
Tentu saja semua bantuan tersebut diharapkan mampu meringankan beban masyarakat, apalagi pandemi Covid-19 semakin menyulitkan perekonomian masyarakat.
BACA JUGA: Impian Marsudi Membangun Masjid di Desa Kelahirannya