JNEWS – Beragam upaya terus dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan pertumbuhan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik. Kali ini Kementerian ESDM mengikutsertakan badan usaha untuk mengakselerasi konversi motor BBM ke listrik dengan mengadakan ‘Program Konversi 1.000 Motor Listrik’.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, dukungan badan usaha sektor ESDM menujukkan adanya kepedulian yang sama terkait lingkungan yang bersih. “Dukungan badan usaha baik BUMN, maupun swasta nasional telah memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Dadan saat meluncurkan 1.000 unit konversi motor listrik gratis di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dukungan badan usaha sektor ESDM tersebut adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengakselerasi program konversi sehingga dapat berjalan dengan optimal. “Pelibatan badan usaha dalam program konversi ini adalah untuk memperluas program konversi ini menjadi bagian dari kegiatan CSR-nya. Badan usaha juga dapat mengkonversi kendaraan operasional yang mereka miliki secara internal,” lanjut Dadan.
Untuk mewujudkan program tersebut di atas, Kementerian ESDM telah didukung melalui kolaborasi 4 perusahaan melalui program CSR sebanyak 64 unit di tahun 2023 dan 50 perusahaan sebanyak 1.044 unit di tahun 2024.
Selain kendaraan yang dimiliki badan usaha, Dadan juga menyarankan kepada pemerintah daerah dapat mengonversi kendaraan dinas mereka menjadi motor listrik. “Pemerintah menanggung semua biaya konversi kendaraan dinas plat merah yang ada di pemerintah daerah. Semuanya bisa dikonversi menjadi kendaraan listrik,” jelas Dadan.
Baca juga: Jenis-Jenis Packing Ramah Lingkungan: Solusi Mengemas dengan Mengurangi Dampak Lingkungan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Eniya Listiana Dewi menyatakan pertumbuhan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi seyogyanya dapat menjadi bagian dari pergerakan ekonomi masyarakat.
“Kami menginginkan adanya pengurangan emisi. Ini juga menjadi bagian dari pergerakan ekonomi. Jadi kita harapkan nanti multiplier efeknya bagi perekonomian masyarakat dalam rangka transisi energi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan adanya kendaraan listrik maka akan muncul skill baru dan juga lapangan kerja baru, yakni green jobs,” tandas Eniya.
Guna mendukung percepatan konversi motor listrik, saat ini terdapat 38 bengkel konversi bersertifikat dari Kementerian Perhubungan, dengan rincian 5 bengkel konversi tipe A dan 19 bengkel konversi tipe B yang telah masuk platform digital. Kapasitas konversi sendiri sebanyak 42.216 unit/tahun. Para pemilik motor dapat menghubungi bengkel-bengkel yang sudah tercatat atau mendapatkan informasinya melalui platform digital konversi motor listrik yang sudah disediakan pemerintah. *