Kebijakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mewajibkan siswa masuk sekolah pukul 05.00 WITA menuai reaksi masyarakat. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai dapat berimplikasi buruk yang picu anak kurang tidur.
Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan bahwa kurang tidur bagi anak bisa menimbulkan dampak buruk, salah satunya mengganggu tumbuh kembang anak.
“Usia anak menurut UU Perlindungan Anak adalah 0-18 tahun. Apalagi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, karena anak-anak SLB juga masuk pukul 05.00 Wita,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Tak Perlu Bingung Bun, Begini Cara Mudah Atasi Sembelit pada Anak
Dalam jangka panjang, kesehatan tubuh dan pertumbuhan otaknya dapat terpengaruh. Ketika badan jadi mudah lelah, maka prestasi belajar anak akan jadi taruhannya.
Sebuah studi membuktikan bahwa anak-anak yang kurang jam tidurnya cenderung memiliki mood yang tidak stabil, mudah marah, sulit konsentrasi ketika melakukan sesuatu, dan mengalami penurunan kemampuan belajar ketika di sekolah.
Kurang tidur pada anak juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan mereka. Berikut ini adalah dampak kurang tidur pada anak.
Dampak Buruk Anak Kurang Tidur, Jangan Disepelekan
1. Masalah Konsentrasi dan Daya Ingat yang Buruk
Anak-anak yang tidak tidur cukup mungkin mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan berkonsentrasi saat belajar di sekolah. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan mengingatnya dengan baik. Ini dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka dan kemampuan mereka untuk belajar hal-hal baru.
2. Masalah Kesehatan Fisik
Kurang tidur pada anak-anak dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh mereka, yang dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit. Selain itu, anak-anak yang kurang tidur juga mungkin mengalami masalah dengan berat badan dan mengalami obesitas, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
3. Masalah Kesehatan Mental
Kurang tidur pada anak-anak juga dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Anak-anak yang tidak tidur cukup mungkin lebih mudah merasa cemas, tertekan, dan mudah marah. Mereka mungkin juga mengalami masalah perilaku, seperti hiperaktif atau agresif.
Baca Juga: Jamin Masa Depan Buah Hati, Ini 5 Tips Siapkan Dana Pendidikan Anak
4. Rendahnya Produktivitas
Anak-anak yang kurang tidur mungkin tidak memiliki energi dan motivasi yang cukup untuk melakukan tugas-tugas yang diberikan pada mereka. Mereka juga mungkin lebih lamban dan tidak efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas mereka dan kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi di kemudian hari.
5. Risiko Kecelakaan
Anak-anak yang kurang tidur mungkin merasa mengantuk dan tidak fokus, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan, seperti kecelakaan lalu lintas atau kecelakaan olahraga. Ini dapat berdampak serius pada kesehatan dan keselamatan anak-anak.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini agar Anak Nikmati Liburan dengan Optimal