Salah satu permasalahan sekaligus tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah serta masyarakat adalah kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan. Ditambah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan sekarang ini yaitu pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Keadaan ini mengakibatkan pemerintah kesulitan dalam mengambil langkah yang baik terutama untuk pemulihan perekonomian, sebab ada 2 fokus yang harus ditangani sesegera mungkin yaitu kesehatan dan perekonomian.
Apabila pemerintah fokus pada sisi kesehatan pasti yang akan terjadi adalah keterpurukkan disisi perekonomian, dan begitu juga sebaliknya. Kondisi ini memaksa pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dan bersama-sama mengambil inisiatif dalam pembangunan perekonomian, minimal perekonomian pada tingkat daerah.
Perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi berskala mikro, kecil, dan menengah. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak dapat dipandang sebelah mata, karena merupakan salah satu sektor yang tidak tergoyahkan oleh zaman dan diyakini “kebal” terhadap segala kondisi ekonomi.
Gerak cepat pemerintah terutama pemerintah daerah dalam menangani dampak dari Pandemi COVID-19 harus dilakukan secara terarah dan terencana, gerak laju perekonomian salah satunya ditentukan oleh inisiatif atau langkah yang diambil oleh pemerintah daerah.
Pemerintah daerah khususnya Sumatera Utara menekan aktif para pelaku UMKM. Hal ini dibuktikan dengan adanya 2.8 juta unit UMKM saat ini di Sumatera Utara. UMKM Sumut dituntut untuk dapat beradaptasi dan berinovasi secara digital dan mampu mencari terobosan dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan demi untuk menggerakkan laju kendali perekonomian.
Hal terdekat dan termudah yang dapat dilakukan bagi para pelaku UMKM adalah dengan memanfaatkan sosial media sebagai tempat atau wadah berjualan produk-produk yang dihasilkan. Namun yang menjadi pertanyaan besar hingga saat ini serta menjadi permasalahan adalah “Apakah digitalisasi mampu diterima oleh semua para pelaku UMKM? Tanpa adanya pembinaan ketat?”
Permasalahan ini kerap terdengar dan tercetus bagi para pelaku UMKM khususnya UMKM yang berada didaerah Kota Medan. Salah satu faktor utama yang menjadi alasan atas permasalahan tersebut adalah usia pelaku UMKM yang terbilang sulit untuk memumpuni dan menampung materi digitalisasi.
Hal ini telah menjadi permasalahan klasik dalam pengembangan digitalisasi UMKM, jauh sebelum pandemi Covid-19 ini terjadi. Transformasi digital memang telah menjadi permasalahan terhadap kemampuan masyarakat dalam beradaptasi dengan teknologi, sebab digitalisasi akrab dengan penggunaan teknologi seperti komputer, aplikasi, dan lainnya.
Penggunaan teknologi seperti inilah yang menjadi kendala bagi masyarakat yang belum melek teknologi. Kondisi ini berbeda dengan pelaku UMKM yang sudah melek teknologi dan digital (generasi muda), sebab generasi muda lebih mudah mengakses perubahan, bahkan mereka bisa dengan mudah berjualan di media sosial tanpa perlu memiliki keterampilan berbisnis terlebih dahulu.
Salah satu upaya pemerintah dalam hal ini agar menyamaratakan keahlian pada digitalisasi para pelaku UMKM adalah dengan memberikan beragam referensi keberhasilan transformasi digital. Hal ini menjadi salah satu cara atau alternative agar mereka memiliki kemauan untuk bertransformasi menggunakan teknologi digital.
Menyikapi permasalahan ini, JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) sebagai perusahaan logistik terbesar di Indonesia mengambil peran penting dan berkomitmen dalam membangun ekonomi digital khususnya dikalangan UMKM, banyak program yang diberikan baik secara offline maupun online demi menguatkan kendali digitalisasi masyarakat atau pelaku UMKM khususnya yang ada di Kota Medan.
JNE Medan terus memberikan pembinaan digitalisasi baik dari edukasi cara mengambil foto produk, proses pengeditan foto produk, penggunaan aplikasi yang dibutuhkan, hingga proses pembuatan akun sosial media sebagai tempat atau wadah para pelaku UMKM nantinya untuk memasarkan produk. Semua ini di-support sepenuhnya oleh JNE Medan secara Gratis untuk UMKM demi membantu para UMKM agar dapat merajai pasar.
JNE Medan menghadirkan Tim Digital Marketing Consultant sebagai media perantara dan media supporting untuk UMKM yang kesulitan dan terkendala pada digital marketing, para UMKM merasa terbantu dengan hadirnya TIM Digital Marketing Consultant JNE Medan dari pelayanan edukasi yang diberikan hingga support berbagai hal.
Salah satu bentuk support terbesar yang diberikan oleh tim Digital Marketing Consultant JNE Medan kepada para pelaku UMKM khususnya yang ada di Kota Medan adalah visit atau mendatangi langsung kediaman para pelaku UMKM dengan memberikan arahan positif tentang produk masing – masing UMKM.
Berbagai hal diajarkan kepada para pelaku UKM, dimulai dari pembenahan bentuk fisik produk seperti packaging atau kemasan produk, logo produk, hingga pembenahan sisi digital marketing seperti akun sosial media, foto produk, flyer produk, hingga pada spanduk – spanduk yang disupport langsung oleh JNE.
JNE Medan mendukung besar para pelaku UMKM Kota Medan dalam kendali perbaikan segi digitalisasi sebagai alternative agar para pelaku UMKM memiliki kemauan untuk bertransformasi menggunakan teknologi digital.*
Baca juga : Tiga UKM Program ECP Kemendag Kembali Tembus Pasar Ekspor