Perdagangan lintas negara menggunakan sistem elektronik merupakan suatu keniscayaan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang akan mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk melakukan berbagai terobosan dalam memanfaatkan peluang perdagangan global.
“Perdagangan global menggunakan sarana elektronik membawa keuntungan dan terobosan untuk menciptakan pelaku usaha baru yang tangguh. Tetapi harus ada urutan yang harus dilakukan,” kata Mendag.
Urutan yang dimaksud misalnya dalam mendorong pelaku UMKM dari sektor informal menjadi sektor formal melalui berbagai kemudahan perizinan.
“Bila tanpa izin, UMKM tidak bisa masuk ke sektor formal untuk mendapatkan akses permodalan. Pemerintah telah memberikan program permodalan tanpa jaminan untuk UMKM,” ujarnya.
BACA JUGA : Seli Asal Bandung Ini Mulai Dinikmati Mancanegara
Untuk menangkap peluang dalam perdagangan global, pelaku usaha harus kuat. Saat ini terjadi ketimpangan yang cukup besar antara jumlah pelaku ekspor kategori pengusaha besar dengan UMKM.
Artinya UMKM untuk ekspor adalah usaha yang masih memerlukan dukungan. Untuk itu, Kemendag bersama instansi terkait lainnya bertugas untuk menjaga UMKM. Kemendag akan menganalisis permasalahan di lokapasar, baik antarnegara (crossborder) maupun domestik.
“Pelaku usaha Indonesia terbiasa berkolaborasi dan bersaing. Di tengah iklim usaha yang kompetitif, Pemerintah sedang mempersiapkan peraturan agar perdagangan menjadi lebih adil, seimbang, dan bermanfaat,” ujar Mendag.
Mendag menyampaikan, perdagangan digital Indonesia dalam pasar global memiliki peluang yang sangat besar. Misalnya, lokapasar untuk produk pertanian.
Pelaku usaha Indonesia mendapat informasi bahwa terdapat kebutuhan produk buah-buahan yang besar di Timur Tengah karena sedang memasuki musim panas.
Jika dapat memanfaatkan hal tersebut, pelaku usaha Indonesia dapat mengirimkan produknya langsung ke pasar tersebut.
BACA JUGA : Pentingnya UMKM Bersiap Hadapi Ekonomi Global
“Jadi, lokapasar harus digalakkan dan menjadi peluang. Yang tidak boleh adalah perdagangan yang tidak adil dan melanggar asas-asas perdagangan,” kata dia.
Dengan adanya perdagangan melalui sistem elektronik, perdagangan UMKM menjadi lebih mudah dan dekat. Apalagi dengan didukung infrastruktur yang dibangun pemerintah, logistik menjadi lebih murah.
“Ketika infrastruktur dan digital ekonomi digabungkan, maka biaya logistik akan menjadi lebih murah dari negara lain. Ini semua bisa dikerjakan karena adanya sistem digital. Kita diuntungkan oleh proses digitalisasi ekonomi,” tutupnya.