Berdasarkan studi yang dilakukan Lazada Indonesia (Lazada), ternyata 87 persen UMKM di Indonesia belum terdigitalisasi. Selain itu, lebih dari 65 persen UMKM ketegori ini merasa bila logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha.
Sementara itu, 92 persen lainnya yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform e-commerce sekapat bila e-commerce sangat membantu kebutuhan logistik dari usaha UMKM.
Studi berjudul “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui eCommerce” ini belum lama diluncurkan oleh Lazada dan mencatat ragam fakta seputar industri eCommerce serta perkembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia.
BACA JUGA : 2021, 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital
Studi dilaksanakan dengan dukungan dari YCP Solidiance, konsultan manajemen ternama di Asia, dan bertujuan untuk jalankan misi dukung pemerintah Indonesia memberdayakan bisnis dan individu dalam menjalankan transformasi digital dan bertumbuh dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Kondisi tersebut jelas mendorong perubahan perilaku konsumen dan meningkatkan transaksi penjualan berbasis digital. Menurut laporan e-Conomy SEA 2020 dari Google, Temasek, Bain & Company 2020, dimana nilai ekonomi digital di Indonesia di tahun 2020 lalu mencapai USD44 miliar, eCommerce memegang peranan penting dalam percepatan terbentuknya perekonomian digital. Nilai tersebut diperkirakan bisa mencapai USD124 milar di tahun 2025.
“Misi Lazada adalah untuk mempercepat kemajuan ekonomi di Asia Tenggara melalui commerce dan teknologi. Hasil studi ini membantu kami memahami dukungan apa yang dapat kami lakukan untuk mendorong bisnis, khususnya UMKM, bertransformasi menuju penerapan ekonomi digital melalui dukungan teknologi canggih seperti solusi logistik yang holistik, pemberdayaan data, serta ekosistem eCommerce yang kami miliki,” kata Monika Rudijono, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia.
BACA JUGA : Bakmi Jawa Kaleng Mbah Hardjo, dari Jogja Tembus Pasar Global
Padar studi Lazada yang dilakukan kuartal keempat 2020 itu, perusahaan dan UMKM yang sudah terdigitalisasi merujuk pada perusahaan yang setidaknya sudah menggunakan platform eCommerce sebagai salah satu strategi bisnisnya. Studi menunjukkan digitalisasi melalui eCommerce mendorong inklusi digital UMKM melalui penyediaan akses ke berbagai fitur digital.
Saat ini, kemudahan akses digital pada eCommerce ini baru dinikmati 13% UMKM di Indonesia. Selain merasakan sistem logistik yang efektif, 94% dari UMKM yang telah terdigitalisasi ini juga merasakan manfaat program marketing dari eCommerce. Kemudahan bisnis melalui eCommerce juga dirasakan dari sisi teknologi, inovasi produk, akses pendanaan, infrastruktur dan kapabilitas SDM, hingga manajemen pelanggan dan akses pasar.