JNEWS ONLINE
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025
No Result
View All Result
JNEWS Online
No Result
View All Result
Home Traveling

Museum Tsunami di Aceh: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Berkunjung

by Penulis JNEWS
3 January 2025
Museum Tsunami di Aceh: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Berkunjung
Share on FacebookShare on Twitter

JNEWS – Museum tsunami di Aceh menjadi salah satu tempat yang penuh makna dan sarat emosi. Didirikan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban bencana tsunami 2004, museum ini juga menggambarkan semangat masyarakat Aceh untuk bangkit.

Lokasinya yang strategis di Banda Aceh menjadikannya mudah dijangkau dan sering dikunjungi oleh wisatawan maupun warga lokal. Tertarik untuk berkunjung juga ke sini?

Sejarah dan Latar Belakang Dibangunnya Museum Tsunami di Aceh

Dikutip dari situs resminya, Museum Tsunami di Aceh dibangun sebagai monumen untuk mengenang tragedi gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah modern.

Menelan lebih dari 230.000 korban jiwa di 14 negara, Aceh menjadi wilayah yang mengalami dampak paling parah. Bencana tersebut tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga meninggalkan luka di hati masyarakat yang kehilangan keluarga, teman, dan tempat tinggal.

Sebagai pengingat atas tragedi tersebut, dibangunlah museum ini. Selain menjadi simbol penghormatan bagi para korban, museum ini juga didesain sebagai pusat edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana. Pengunjung diajak memahami kekuatan alam yang luar biasa sekaligus belajar bagaimana menghadapinya melalui berbagai informasi dan pengalaman interaktif yang disediakan.

Pendirian museum ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas, ketangguhan, dan kesadaran dalam menghadapi bencana. Setiap sudutnya menceritakan kisah perjuangan dan kebangkitan masyarakat Aceh dari salah satu bencana paling tragis yang pernah dialami umat manusia.

Baca juga: 18 Museum di Indonesia Terbaik dan Terpopuler yang Wajib Dikunjungi

Museum di Indonesia Terbaik

Arsitektur, Ruang, dan Koleksi

Pembangunan Museum Tsunami di Aceh ini dimulai pada tahun 2007, dan diresmikan pada 27 Februari 2009. Desainnya merupakan hasil karya arsitek Ridwan Kamil. Saat itu, arsitek yang akrab disapa Kang Emil ini memenangkan sayembara internasional dengan konsep “Rumoh Aceh as Escape Hill”, terinspirasi dari rumah tradisional Aceh yang berbentuk rumah panggung. Bangunan seluas 2.500 meter persegi ini memiliki dinding lengkung dengan relief geometris, dan atap yang menyerupai gelombang laut.

Di Museum Tsunami Aceh, pengunjung diajak merasakan suasana yang menggugah emosi sejak langkah pertama. Lorong Tsunami menjadi pintu masuk yang menciptakan pengalaman yang cukup menggetarkan. Koridor sempit ini didesain gelap dengan suara gemuruh air, memberikan gambaran mendekati suasana mencekam saat tsunami melanda.

Di dalamnya, terdapat Sumur Doa, atau disebut juga The Light of God, sebuah ruang berbentuk silinder yang menampilkan nama-nama korban terukir di dinding. Ruangan ini memberikan tempat untuk merenung dan berdoa. Pengalaman ini dirancang untuk menggugah kesadaran, juga berefleksi dan memberikan penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa.

Selain itu, museum ini juga memamerkan koleksi beragam seperti foto, video, artefak, dan cerita dari penyintas. Ada lebih dari 6.000 koleksi di museum ini yang terbagi dalam berbagai kategori, seperti etnografika, arkeologika, biologika, teknologika, seni rupa, numismatika, geologika, filologika, hingga historika. Tidak semua koleksi dipamerkan sekaligus. Koleksi dirotasi setiap enam bulan, dengan sekitar 1.300 item ditampilkan di tiga lokasi utama: Rumah Aceh, pameran temporer, dan ruang pameran tetap.

Semua elemen dalam museum ini saling mendukung untuk menciptakan suasana yang penuh makna dan mengedukasi. Menariknya, tak hanya berfungsi sebagai museum, Museum Tsunami di Aceh ini juga dirancang untuk memiliki fungsi praktis. Bangunan ini dapat digunakan sebagai tempat penampungan darurat jika tsunami kembali terjadi.

Museum Tsunami di Aceh: Sejarah, Arsitektur, dan Panduan Berkunjung

Panduan Kunjungan ke Museum Tsunami di Aceh

Museum Tsunami di Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Lokasinya sangat strategis, berdekatan dengan Masjid Raya Baiturrahman dan Lapangan Blang Padang, sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung.

Museum ini buka setiap hari kecuali Jumat. Pada Senin hingga Kamis, pengunjung dapat datang pada dua sesi, yaitu pukul 09.00–12.00 WIB dan 14.00–16.00 WIB. Jadwal yang sama juga berlaku untuk akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu.

Harga tiket masuk cukup terjangkau. Mulai dari Rp3.000 untuk anak-anak, pelajar, atau mahasiswa, Rp5.000 untuk dewasa, dan Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara.

Fasilitas di museum ini cukup lengkap, termasuk ruang pameran tetap dan temporer, ruang audio visual, perpustakaan, musala, area parkir, toko suvenir, serta kafe. Tersedia juga akses khusus untuk penyandang disabilitas, seperti lift dan jalur kursi roda. Selama kunjungan, pengunjung diharapkan menjaga kebersihan, mematuhi aturan yang berlaku, dan memastikan anak-anak selalu dalam pengawasan.

Museum ini menyediakan pengalaman yang menggugah dengan berbagai koleksi yang mengedukasi dan menginspirasi. Fotografi diperbolehkan, tetapi pengunjung perlu memperhatikan pembatasan seperti larangan penggunaan flash dan tripod di beberapa area. Datang lebih awal sangat disarankan untuk menghindari keramaian dan menikmati kunjungan dengan lebih nyaman. Staf museum juga siap membantu jika ada kebutuhan khusus atau informasi tambahan.

Baca juga: Rumah Adat Aceh: Keunikan dan Makna dalam Arsitekturnya

Dengan persiapan yang baik, kunjungan ke Museum Tsunami di Aceh akan menjadi pengalaman yang berkesan sekaligus mendalam.

Tags: bencana tsunamiharga tiket ke Museum Tsunamijam buka Museum TsunamiKota Banda Acehlokasi Museum Tsunamimuseum di AcehMuseum Tsunami AcehPanduan berkunjung ke Museum Tsunamitsunami Aceh
Share387Tweet242
Next Post
direktur jne

Direktur JNE Edi Santoso: Performa Operasional Baik, Kinerja Sales Juga akan Makin Baik

TERKINI

Contoh Passive Income untuk Penghasilan Tambahan

7 Contoh Passive Income yang Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan

31 October 2025
Visa Schengen: Pengertian dan Cara Pengajuannya

Visa Schengen: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengajukannya

31 October 2025

Pintar Membangun Brand di Media Sosial bareng JNE di Cilegon

31 October 2025
jakarta muslim fashion week 2025

Kemendag akan Menggelar Jakarta Muslim Fashion Week

31 October 2025
diskon kiriman indonesia international pet expo 2025

Jadi Mitra Resmi, JNE Layani Pengiriman di Indonesia International Pet Expo (IIPE) 2025

30 October 2025
stasiun kereta kutablang

Kutablang, Stasiun Kereta Paling Barat di Indonesia Kembali Beroperasi

30 October 2025

POPULER

Oleh-Oleh Khas Bromo, Cocok Dibawa Pulang

Bawa Pulang Bromo: Ragam Buah Tangan Khas dari Tanah Tengger

by Penulis JNEWS
23 October 2025

Piramida Giza Mesir Kuno: Sejarah, Arsitektur, Aktivitas

Piramida Giza: Warisan Peradaban Mesir Kuno yang Abadi

by Penulis JNEWS
17 October 2025

Istano Basa Pagaruyung yang Megah

Pesona Istano Basa Pagaruyung, Warisan Budaya Minang yang Megah

by Penulis JNEWS
20 October 2025

Daftar Tempat Paling Indah di Dunia, dari Alam hingga Kota Megah

by Penulis JNEWS
15 October 2025

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral di Jakarta

Terowongan Silaturahmi Istiqlal Katedral, Ikon Persaudaraan Umat Beragama

by Penulis JNEWS
24 October 2025

JNEWS Online

©2020 - Your Trusted Logistic Portal

Navigate Site

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result
  • JONI
    • Aksi JONI
    • Hobi JONI
    • Inspirasi JONI
    • Lokasi JNE
    • Program JNEWS Online
      • Fun Writing
      • Kuis JNEWS Online
      • Kuis Kalender JNE
    • Video
    • E-Rekrutmen
  • Logistik & Kurir
  • Infografik
  • e-Commerce
  • UKM
    • Komunitas
    • Golaborasi 2023
  • Lifestyle
    • Tekno
    • Traveling
  • Liputan Khusus
    • JNE Content Competition
      • Content Competition 2025
      • Content Competition 2023
      • Content Competition 2024
      • Pemenang Content Competition 2023
    • HUT JNE
      • HUT 32 Tahun JNE
      • 33 Tahun
      • 34 Tahun JNE
    • JNE x Slank
    • Cosmo JNE FC
    • Gelitik
    • Pekan Kartini
    • Top Side Banner
    • Side Banner 1
    • Side Banner 2
  • JLC Race 2025

©2020 - Your Trusted Logistic Portal