Guna menggenjot kembali perekonomian Indonesia di masa pandemi, pemerintah pun mencanangkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sebagai wujud mendukung program tersebut, Bea Cukai pun ikut andil dengan memfasilitasi pengusaha dalam menggiatkan kembali ekspor dari berbagai daerah.
Langkah ini tak lain dilakukan Bea Cukai untuk meningkatkan kembali potensi ekspor dalam negeri. Sebagai bukti nyata dalam mendukung program tersebut, baru-baru ini Kanwil Bea Cukai Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Puput Hernyadi melakukan asistensi dan pengenalan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) industri kecil menengah (IKM) kepada Kelompok Tani Gotong Royong Manglayang yang berlokasi di Manglayang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Para petani yang diberikan penyuluhan ini tak lain merupakan kelompok tani yang membudidayakan tanaman kopi. Bukan cuma diproduksi untuk dalam negeri, hasil pengolahan biji kopinya pun bahkan sampai diekspor ke luar negeri.
“Kelompok tani ini terdiri dari para petani yang membudidayakan tanaman kopi hingga didapatkan produk akhir berupa biji kopi dan kopi bubuk kemasan. Dengan kualitasnya yang sangat baik, rencananya biji-biji kopi tersebut sebagian akan diekspor ke Jerman pada 2021,” ujar Puput seperti mengutip dari Warta Ekonomi.
Baca Juga: Pembangunan Kawasan Industri Halal Dikebut Pemkab Sidoarjo
Dalam menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator, Bea Cukai memberikan KITE IKM yang cocok untuk dimanfaatkan oleh IKM yang ingin mengembangkan usahanya terutama dalam melakukan ekspor. Dengan adanya fasilitas tersebut, maka IKM bisa memperoleh berupa pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor untuk alat dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk tujuan ekspor.
Dukungan terhadap pelaku usaha dari Bea Cukai tidak hanya terjadi di Jawa Barat. Di Jambi misalnya, Bea Cukai Jambi serta perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi menggelar pertemuan dengan salah satu komunitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jambi, melalui kegiatan Ngobrol Kreatif Produk Lokal Menuju Global.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini tak lain adalah dalam rangka evaluasi terkait perkembangan kegiatan produksi para UMKM Jambi, baik dalam bidang makanan seperti Ne’no Coffee, Stik Tempoyak, Pempek Balap, maupun kerajinan dari sabut kelapa serta olahan produk limbah pelepah pinang menjadi peralatan makan pengganti styrofoam.
Baca Juga: Kendaraan Angkutan Barang Dibatasi, Organda Merasa Keberatan
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan UMKM Jambi nantinya dapat memperluas skala pemasarannya, dari yang tadinya hanya lokal, bisa ke kancah internasional atau global.
“Di tengah pandemi ini, para UMKM masih giat berproduksi dan memasarkan produknya, meski masih dalam skala lokal. Dan kami siap mendukung industri-industri kecil yang sedang berproses menuju pasar global, dengan memberikan asistensi terkait Fasilitas KITE IKM,” papar Enny Efriani, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Jambi.
Sementara itu, sebagai langkah nyata dalam mendukung program PEN melalui ekspor di bidang non-migas oleh UMKM Gresik, Bea Cukai hadir pada acara pelepasan ekspor yang diselenggarakan di PT Bumi Menara Internusa Lamongan.
Acara ini dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Perdagangan, Gubernur Jawa Timur beserta instansi pemerintah terkait lainnya, dimana tetap mematuhi protokol kesehatan. Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismulyanto pun berharap dengan meningkatnya ekspor non-migas, akan menjadi efek domino terhadap peningkatan UMKM yang pada akhirnya dapat kembali memulihkan perekonomian nasional.
Baca Juga: Pemberian Insentif Jadi Solusi Kelangkaan Kontainer