JNEWS, Semarang – Waktu tunggu pasien rawat jalan untuk pengambilan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Adhyatma (Tugurejo), Jawa Tengah, rata-rata memakan waktu 45 menit sampai 1 jam, bergantung pada jumlah antrian dan proses peracikan obatnya. Setidaknya itu menurut keterangan Humas RSUD dr. Adhyatma Endriawan Widodo.
RSUD dr. Adhyatma merupakan satu dari sekian rumah sakit pemerintah dan swasta di Jawa Tengah yang telah bekerja sama dengan JNE menyediakan layanan pengantaran obat langsung ke rumah.
Kepala Cabang JNE Semarang, Wahyu Sangerti Alam mengatakan, jasa layanan pengiriman obat sebenarnya sudah ada sejak tiga tahun terakhir, tepatnya saat virus covid-19 mulai melanda. “JNE melihat jasa layanan pengiriman obat ini sangat potensial ketika antrian panjang kerap terjadi di konter-konter farmasi yang ada di rumah sakit. Tentunya bagi pasien maupun keluarga pasien, antrian obat ini sangat menyita waktu. Dan disini JNE hadir memberikan solusinya,” kata Wahyu.
Sedikitnya sudah ada 12 rumah sakit di Semarang dan sekitarnya yang telah bekerja sama dengan JNE untuk solusi mudah pengiriman obat. Khusus untuk layanan antar obat ini, JNE membuka konter khusus yang terintegrasi dengan layanan farmasi rumah sakit.
Baca juga: JNE Indramayu Petik Berkah dari “Manisnya” Komoditas Mangga
“Sudah ada 12 rumah sakit, antara lain RSUD dr. Adhyatma (Tugurejo) Provinsi Jateng, RSUD Dr. R. Soetrasno Kab. Rembang, RSUD Bendan Kota. Pekalongan, RSUD Dr. H. Soewondo Kab. Kendal, RSUD Kartini Kab. Jepara, RSUD Kota Salatiga, RSUD RAA Soewondo Kab. Pati, RS. Permata Bunda Purwodadi Kab. Grobogan, RS Paru Dr. Ario Wirawan Kota Salatiga, RSI Sultan Agung Kota Semarang, RS Mardirahayu Kab. Kudus, dan RS Siti Khodijah Kota Pekalongan,” ungkapnya.
Untuk memanfaatkan layanan antar obat, pasien atau keluarga pasien yang telah selesai berobat bisa langsung menuju bagian farmasi untuk menebus obat. “Jika memilih diantar, maka petugas farmasi akan mengarahkan yang bersangkutan ke konter JNE untuk bertansaksi dan bisa pulang ke rumah tanpa mengantri obat. Selanjutnya, jika obat telah selesai diracik, petugas farmasi akan menyerahkan obat ke JNE yang akan mengantarkannya langsung ke alamat tujuan. Untuk tujuan dalam kota, obat akan diantar dan diterima pada hari yang sama sebelum jam 21.00 WIB,” jelasnya.
Sambutan Positif
Wahyu menuturkan, kehadiran jasa layanan antar obat di rumah sakit ini mendapat respon yang positif. Terbukti, peminat layanan tersebut terus meningkat dari waktu ke waktu. “Rata-rata di setiap rumah sakit yang telah bekerja sama, 25-35 persen pasien yang menebus obat memanfaatkan jasa JNE untuk mengirimkan obatnya ke rumah. Kalau pas tingkat kunjungan rumah sakit tinggi, bisa sampai 50 persen lebih, atau sekitar 100-130 orang per hari di masing-masing rumah sakit yang memanfaatkan jasa JNE. Layanan ini bahkan sudah masuk menjadi salah satu program kerja rumah sakit,” tukasnya.
Pada jasa pengiriman obat, lanjut Wahyu, JNE memiliki standar penanganan khusus untuk keamanan obatnya. Bahkan, layanan ini terpisah dari layanan pengiriman barang reguler. “Ini layanan khusus, ada konter khusus di rumah sakit, proses pengemasan khusus, dan pengirimannya juga khusus, semua terpisah dari layanan pengiriman reguler,” ujarnya.
Selain JNE Cabang Utama Semarang, wilayah lain yang juga memberikan layanan pengiriman obat adalah JNE Tegal dan JNE Solo yaitu RS Dr. Soesilo Slawi, RSI Muhammadiyah Singkil, RSU Margono Soekarjo , RST Wijayakusuma, RS Santa Elisabeth, RS Hermina. Sedangkan untuk wilayah dibawah JNE Solo adalah RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta yang baru saja launching layanan pengiriman obat pada September lalu.
Solusi Pemangkas Antrian Obat
Secara terpisah, Humas RSUD dr. Adhyatma (Tugurejo) Provinsi Jateng, Endriawan Widodo menuturkan, layanan pengantaran obat pasien menjadi solusi rumah sakit untuk memangkas antrian obat dan mulai disediakan bagi pasien setelah bekerja sama dengan sejak 6 Maret 2023.
“Solusi Pasti ini memiliki jargon ‘Cepat, tanpa antri dan administrasi’. Ini sangat bermanfaat untuk mempercepat kepulangan pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap. Obat akan diantar sampai tujuan, dan gratis biaya antar untuk pasien rawat inap. Biasanya ada obat yang harus diracik, itu butuh waktu lebih lama lagi antrinya. Jadi, jasa layanan ‘Solusi Pasti’ ini akan sangat membantu,” jelasnya.
Dalam sehari, lanjutnya, rata-rata pasien yang memanfaatkan jasa layanan kirim obat di RSUD Tugurejo bisa mencapai 50 persen lebih dari total antrian obat. Untuk biaya yang dikenakan pun relatif terjangkau bagi pasien rawat jalan, hanya Rp8.000 untuk pasien dengan alamat dalam kota Semarang, dan sekitar Rp12.000 untuk pasien dengan alamat luar kota Semarang.
“Jika di awal program rata-rata 50-60 pasien, saat ini responnya makin bagus, hingga 100 pasien per hari yang memanfaatkan Solusi Pasti,” pungkasnya.
Baca juga: Menemukan Hidden Gems, Hotel Kecil, Unik, dan Nyaman dekat Malioboro