Terkait masalah UKM furnitur kayu, Pemerintah hingga saat ini masih terus mencari solusi saol masalah kualitas bahan baku dan sentuhan teknologi agar memiliki daya saing.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, factory sharing atau rumah produksi bersama yang digagas oleh Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas) merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pengolahan bahan baku furniture dan kerajinan.
“Kita ingin mencari solusi produksi furniture dari UKM yang punya masalah dari kualitas, terutama bahan baku kayu. Rumah produksi bersama ini sangat bagus,” kata Teten.
Teten mengatakan, adanya rumah produksi bersama dengan angotanya yang merupakan koperasi-koperasi penerimaan manfaat dari UKM-UKM pengrajin agar akses menuju pasar makin terbuka.
Apalagi saat ini sendiri, pasar di dalam negeri sudah menanti dengan adanya anggaran sebesar 40 persen belanja negara untuk membeli produk UMKM.
“Market dalam negeri sudah saya perjuangkan, 40 persen harus beli produk UKM. Pengadaan sekolah juga UMKM sekali,” kata Teten.
BACA JUGA :Â Kisah UMKM Pindah Jalur Online Raih Omzet Puluhan Juta
Tak sampai disitu saja, Teten juga mengungkapkan masih melakukan lobi dengan Kementerian BUMN agar pengadaan barang dibawah Rp 14 miliar diperuntukkan bagi UKM.
Untuk itu UMKM juga dituntut agar dapat meningkatkan kualitas produksinya. Diperlukan juga sentuhan teknologi modern agar UMKM dapat bersaing, sehingga rumah produksi bersama tersebut menjadi salah satu solusi.
“Kalo tidak ada peralatan modern produk UMK tidak bisa bersaing. Makanya ide rumah produksi bersama merupakan salah satu solusi,” tambahnya.
BACA JUGA :Â 5 Strategi Mempertahankan Bisnis UMKM di Zaman Pandemi
MenkopUKM menegaskan, rumah produksi bersama akan didirikan di sentra-sentra UMKM, agar berkembang dan berdaya saing. Meski sempat tertunda akibat Covid-19, menurut Teten, Klaten Jawa Tengah akan menjadi pilot project keberhasilan untuk dikembangkan disektor lainnya.
“Bukan hanya disini. Supaya akses mudah akan didirikan disetiap sentra. Pilot project Jawa Tengah kalo ini berhasil dikembangkan ke sektor lain,” kilahnya.